Akhir Kisah Perjalanan Keluarga Sutisna: Kini Berjualan dan Menetap di Sumedang

Sumedang – Akhir kisah perjalanan keluarga Sutisna (38), warga Sumedang yang viral beberapa waktu lalu karena ditemukan berjalan kaki bersama istri dan anaknya dari Banyuwangi menuju Sumedang.
Kepala Desa Pakualam, Sopian Iskandar, mengaku mengetahui bahwa Sutisna lahir di Dusun Cipaku, salah satu desa yang tenggelam akibat pembangunan Waduk Jatigede.
“Jadi, pasca penggenangan Waduk Jatigede pada tahun 2015 lalu, saya tidak tahu Sutisna pindah ke mana. Baru setelah viral di media sosial, saya mengetahuinya. Karena kami masih satu karuhun (leluhur), saya mencoba menghubungi beberapa pihak agar Sutisna dibawa ke Desa Pakualam, dan saya akan membangunkan rumah tinggal untuknya,” katanya.
Saat ini, keluarga Sutisna menetap di Dusun Kampung Baru, RT 03/RW 07, Desa Wado, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Desa Pakualam, yang membenarkan bahwa Sutisna telah menetap di Sumedang.
“Minggon kamari abdi nyuhunkeun surat ngalih ti kecamatan kanggo ngalih ka Wado, sami sareng Uwa na. Utang (panggilan Sutisna) mah dagang kopi di Tugu Wado,” ujar Sopian.
Sopian juga menyebutkan bahwa Sutisna mengurungkan niatnya untuk bekerja di Tangerang karena kesulitan mencari pekerjaan, sehingga akhirnya memilih berjualan kopi di Sumedang.
“Heunteu da saur na di Tangerang susah cari kerja. Kanggo bantosan usaha, atos aya bantuan ti Dinsos kanggo sembako. Tos tiasa dagang kopi, alhamdulillah,” tambahnya.
Menanggapi kondisi keluarga Sutisna, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumedang, Didik Sadikin, langsung melakukan langkah cepat untuk membantu mereka.
“Kami telah melakukan koordinasi asesmen, verifikasi alamat, administrasi kependudukan baru, jaminan sosial, serta memberikan bantuan dasar, modal usaha, dukungan kesehatan, dan aksesibilitas. Kami juga memastikan akses pendidikan untuk anak Sutisna,” katanya.
Didik juga menambahkan bahwa pihaknya telah menyerahkan beberapa atensi kepada stakeholder terkait untuk memastikan keberlangsungan hidup keluarga Sutisna di Sumedang.
“Kami telah menyerahkan beberapa atensi, baik dari Pemda Kabupaten Sumedang maupun Kementerian Sosial. Kami juga mengurus administrasi kependudukan (Adminduk) dan memberikan bantuan sosial serta modal usaha agar mereka bisa mendapatkan penghasilan,” ujarnya.
Lebih lanjut, anak Sutisna juga akan diupayakan untuk mendapatkan pendidikan yang layak serta bantuan alat dengar untuk istri Sutisna.
“Alat bantu dengar akan diberikan kepada istri Pak Sutisna. Sementara itu, anaknya yang saat ini berusia 13 tahun dan belum pernah sekolah akan kami upayakan untuk mengikuti program Kejar Paket A,” ungkapnya.
Terakhir, Didik mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu keluarga Sutisna hingga bisa kembali ke kampung halamannya di Sumedang.
“Atas nama pemerintah daerah, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kepulangan Pak Sutisna ke kampung halaman di Sumedang, tepatnya di daerah Wado. Total bantuan tunai yang diterima mencapai Rp7.150.000,” pungkasnya.