TAHUEKSPRES, SUMEDANG – Terkait proses pemilihan Duta Pariwisata yang diinisiasi oleh Dewan Pengurus Cabang Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (DPC Putri) Kabupaten Sumedang menuai protes dari peserta finalis. Bahkan, ada sejumlah peserta yang mengundurkan diri karena proses pemilihan Duta Pariwisata Sumedang dinilai tidak profesional.
“Ya proses pemilihan Duta Pariwisata Kabupaten Sumedang dinilai tidak profesional. Sehingga, lebih baik mengundurkan diri dari tahapan yang tengah dijalani,” ucap orang tua peserta yang enggan disebutkan identitasnya kepada Tahu Ekspres Indonesia di Sumedang Jawa Barat (Jabar), Senin (28/8/2023).
Menyikapi persoalan itu, Penyelenggara yang juga Sekjen DPC Putri sekaligus Direktur Putra Anhar Rahayu Kreasi Indonesia (Pankrea.id), Soni Abunawas membenarkan adanya finalis yang mengundurkan diri.
“Iya ada yang mengundurkan diri, karena memang kita kan ada semacam pengumuman voting sementara yang diberikan nilai sama mentor. Nah itu sebenarnya tujuannya bukan untuk apa-apa, tapi memang untuk memberikan pengumuman bahwa sejauh ini para finalis sudah mengumpulkan berapa poin,” ucap Soni.
Poin tersebut, sambung Soni, dikumpulkan berdasarkan kehadiran di kelas pembekalan dan juga pemberian challenge yang mentor berikan.
“Jadi, setiap mentor itu memberikan challange dan diberikan poin. Sehingga, bisa menambah poin untuk menuju ke 10 besar,” katanya.
Menurutnya, mungkin yang kurang dipahami oleh para peserta finalis itu adalah bahwa ketika ada pengumuman itu menjadi nilai besar, jadi nilainya yang sudah pasti.
“Hal ini sudah dijelaskan, itu hanya sementara. Yang tujuannya untuk memacu agar finalis lebih rajin lagi mengikuti kelas pembekalan, mengikuti lagi challange–challange. Karena ini baik buat mereka untuk pengetahuan dan lain-lain tentang wisata,” katanya.
Ia melanjutkan, dari 21 finalis sudah tinggal 20 finalis. Yang sebenarnya itu sudah jadi duta wisata.
“Nah nanti di grand final tanggal 2 September 2023, itu akan di ambil 10 besar. Dari 10 besar ini nanti mengerucut ke 5 besar sampai ke juara satu, atau yang mewakili Sumedang selanjutnya ke tingkat Jawa Barat.
Memang dari 10 besar ini diambil dari beberapa jalur. yang pertama dari jalur fast track talent show, dari pemilihan online dan offline, terus ada jalur pemilihan sesama peserta, hingga jalur video favorit pembuatan video wisata.
“Nah itu saja, sisanya yang tujuh itu nanti diperebutkan berdasarkan nilai para juri yang sebanyak hampir 12 mentor. 12 juri yang akan memberikan nilai.
Jadi itulah rangkaiannya, mungkin ada beberapa peserta yang merasa, aduh saya bisa kurang ngejar. Padahal memang harusnya semangat saja, karena poin-poin itu kan hanya poin sementara yang dikumpulkan oleh para peserta lain yang sifatnya terbuka.
Jadi, nggak ada kecurangan atau nggak ada istilahnya like and dislike ya. Balik lagi bahwa juri punya kriteria khusus memberikan bonus-bonus point kepada pemenang challenge yang ketika diberikan di kelas pembekalan,” tukasnya. (*)