NHZ Sebut Fusi PUI Sebagai Contoh Bersatunya Ummat Islam
Fusi PUI Jatuh Pada Tanggal 5 April 1952
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Ummat Islam (PUI), Nurhasan Zaidi, menyebutkan, bersatunya Dua organisasi besar Perikatan Umat Islam yang didirikan oleh KH Abdul Halim di Majalengka dan Persatuan Ummat Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Sanusi di Sukabumi pada 5 April 1952 lalu di Bogor, Jawa Barat sebagai wujud contoh bersatunya Ummat Islam.
5 April, menurut Nurhasan, merupakan hari yang bersejarah bagi Ormas Persatuan Ummat Islam (PUI), karena ditanggal itu dikenal sebagai hari Fusi PUI.
“KH Abdul Halim dan KH Ahmad Sanusi bersama Mr Syamsudin memberikan contoh untuk bersatunya umat Islam dalam satu naungan Persatuan Ummat Islam,” kata Nurhasan kepada wartawan, Rabu (5/3).
NHZ, sapaan akrab Nurhasan juga menjelaskan, saat ini tokoh-tokoh PUI, seperti KH. Abdul Halim dan KH. Ahmad Sanusi sudah mendapatkan gelar pahlawan nasional.
“Alhamdulillah tokoh-tokoh PUI juga sudah dianugerahi gelar pahlawan nasional karena keteladanannya, InshaAllah pendiri PUI lainnya, Mr. Syamsudin menyusul,” kata NHZ.
Selain hari Fusi PUI sudah ditetapkan lama, hari berdirinya PUI juga, melalui kajian bersama para sejarawan, Majelis Syuro PUI, kata NHZ, telah menetapkan berdirinya PUI jatuh pada tanggal 21 Desember 1917.
“Jadi hari Fusi yang memang sudah ditetapkan lama dan hari berdirinya PUI sudah ditetapkan juga, hal ini yang kita sosialisasikan kepada warga PUI dan sudah kita sampaikan kepada Pemerintah Pusat, kepada Kementerian Agama, kepada Kementerian Dalam Negeri. Bahwa PUI adalah Ormas Islam yang berdiri jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia dan alhamdulillah dokumen sejarahnya ditemukan dan sudah kita sampaikan kepada pemerintah,” kata NHZ.
Para pendiri PUI, menurut NHZ adalah para perintis Republik ini, yang memperjuangkan proses kemerdekaan untuk mencerdaskan bangsa dan umat Islam seluruh Indonesia.
“Untuk itu yang kita syukuri bersama bahwa hari berdiri PUI dengan hari Fusi PUI adalah satu kesatuan perjalanan sejarah PUI yang telah berkontribusi terhadap bangsa dan negaranya,” tuturnya.
NHZ menyampaikan, bahwa spirit Fusi PUI ini adalah spirit Persatuan Ummat Islam, spirit wasathiyah, spirit keteladanan para pendiri bangsa. “Bagaimana kita berkolaborasi menyatu bersama membangun bangsa ini dalam spirit persatuan bangsa dan negara,” tegas NHZ.