Agama

Pemudi PUI Gelar MUNAS Pertama di Bandung

Pengurus Besar (PB) Pemudi Persatuan Ummat Islam (PUI) menggelar Musyawarah Nasional (MUNAS) pertama di Hotel Narapati Bandung, Sabtu-Minggu (27-28/7).

Acara ini menjadi langkah penting Pemudi PUI menuju otonomi penuh dalam berorganisasi.

Berbagai tokoh utama PUI hadir dalam acara ini, antara lain :

– Ketua Majelis Syuro PUI, KH. Ahmad Heryawan, Lc
– Wakil Ketua Majelis Syuro PUI, KH. Nazar Haris, M.BA
– Sekretaris Majelis Syuro, KH. M. Iding Bahrudin, M.M
– Sekretaris-Jenderal DPP PUI, H. Raizal Arifin, S.S, M.Sos
– Ketua Umum PP Wanita PUI, Dra. Iroh Siti Zahro, M.Si
– Ketua I PP Wanita PUI, Dra. Hj. Titin H Nisrinati, M.M
– Ketua Umum DPW PUI Jawa Barat, H. Iman Budiman, M.Ag
– Ketua PB Pemudi PUI, Ilin Ratna Tiara, S.Psi, M.Sos,I

Dalam sambutannya, Ketua PB Pemudi PUI, Ilin Ratna Tiara, menegaskan MUNAS ini sebagai tonggak penting bagi Pemudi PUI untuk mencapai otonomi penuh dan berkontribusi maksimal dalam dakwah dan pembangunan peradaban umat.

“MUNAS ini adalah langkah besar bagi kami, Pemudi PUI, untuk meraih otonomi penuh dan menunjukkan kontribusi maksimal dalam dakwah serta pembangunan peradaban umat,” ujarnya.

Sedangkan Ketua Umum PP Wanita PUI, Dra. Iroh Siti Zahro, menyoroti pentingnya sinergi dalam mengikuti visi, misi, dan program organisasi sebagai bagian dari kontrak spiritual dengan Allah.

“Sinergi dalam visi, misi, dan program organisasi adalah bagian dari kontrak spiritual kita dengan Allah. Fokus utama kita adalah kaderisasi melalui alumni,” katanya.

Menurut Sekretaris Jenderal DPP PUI, H. Raizal Arifin, menekankan bahwa kekuatan negara dan PUI terletak pada kekuatan wanitanya.

“Kekuatan negara dan PUI terletak pada kekuatan wanitanya. Peran strategis pemudi dalam membentuk madrasatul ula, atau sekolah pertama dalam berdakwah, sangat vital,” tegasnya.

Sementara Wakil Ketua Majelis Syuro PUI, KH. Nazar Haris, menyoroti pentingnya kaderisasi dalam perkembangan organisasi.

“Kaderisasi adalah kunci dalam perkembangan organisasi. Pemuda/i yang mampu berdakwah adalah agen penyembuhan sesungguhnya dalam masyarakat,” ujarnya.

Dengan adanya MUNAS ini, lanjutnya, diharapkan dapat menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang membawa perubahan positif bagi perkembangan organisasi dan masyarakat.

Kebersamaan dan semangat untuk membangun peran pemudi dalam konteks dakwah dan pengembangan umat menjadi fokus utama dari pertemuan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button