Sosial

Agenda Penting Dibalik Pertemuan Pimpinan PUI dengan Presiden Jokowi

Sejumlah Pimpinan Pusat Organisasi Keagamaan Persatuan Ummat Islam (PUI) yang dipimpin oleh KH. Nurhasan Zaidi, bertemu Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di Istana Negara, Selasa (6/2).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PUI KH Nurhasan Zaidi, Sekjed DPP PUI Raizal Arifin, Sekretaris Majelis Syuro KH Iding Bahruddin, Ketua Dewan Pertimbangan KH Munandi Shaleh, Ketua Wanita PUI Dra Iroh Siti Zahroh, Ketua Pemuda PUI DR Kana Kurniawan, Wasekjend DPP PUI Maman Abdurrahman dan Wasekjend DPP PUI Irfan Ahmad Fauzi.

Dalam agenda pertemuan pertama antara Presiden Jokowi dan DPP PUI ini, Nurhasan mendoakan Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 agar bisa berjalan dengan damai, lancar dan menyejukkan.

Disamping itu juga, ia menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah, karena di era kepemimpinan Jokowi, tokoh pendiri PUI, yakni KH Ahmad Sanusi telah digelari pahlawan nasional.

“Alhamdulillah pada 7 November 2022 lalu, KH Ahmad Sanusi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI,” katanya.

Ia juga menjelaskan, bahwa pendiri PUI yaitu KH Ahmad Sanusi, KH Abdul Halim dan Mr Raden Syamsudin adalah anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang menjadi cikal bakal pendirian negara ini.

Dalam kesempatan itu juga ia menyampaikan kepada Presiden Jokowi agar nama KH Abdul Halim (tokoh pendiri PUI asal Majalengka) menjadi nama Bandara Internasional Kertajati yang terletak di Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat.

“KH Abdul Halim adalah Pahlawan Nasional asli kelahiran Majalengka yang telah banyak berjuang sejak zaman Pra Kemerdekaan. Maka pantaslah nama beliau disematkan pada nama Bandara Internasional Jawa Barat,” kata pria yang juga Anggota DPR RI untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Sumedang, Majalengka dan Subang ini.

Dikonfirmasi terpisah, Sekjed DPP PUI Raizal Arifin, membantah bahwa pertemuan tersebut merupakan agenda politik. Menurutnya, permohonan silaturahmi ini dari pihak istana sudah lama, namun baru bisa direspon sekarang.

“Permohonan udah lama baru direpon sekarang. Masa harus ditolak,” kata Azzam, sapaan akrab Raizal.

Sebagai balasannya atas agenda silaturahmi tersebut, DPP PUI juga turut mengundang Presiden Jokowi untuk hadir di agenda pra-Muktamar yang rencananya akan digelar pada Bulan April 2024, bertepatan dengan peringatan Fusi PUI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button