Wisata

Kunjungan Wisata ke Sumedang Naik 58 Persen saat Libur Lebaran 2025

Sumedang – Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sumedang selama libur Hari Raya Idul Fitri 1446 H mengalami lonjakan signifikan. Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang mencatat kenaikan lebih dari 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala Disparbudpora Kabupaten Sumedang, Nandang Suparman, menyampaikan bahwa pemantauan kunjungan wisatawan dilakukan sejak 28 Maret hingga 7 April 2025. “Kami fokus melakukan pemantauan di sejumlah destinasi wisata unggulan yang tersebar di wilayah Kabupaten Sumedang,” ujar Nandang melalui pesan WhatsApp, Rabu (23/4/2025).

Dibanding tahun 2024, total kunjungan pada 2025 meningkat dari 82.215 menjadi 130.442 kunjungan. “Kenaikan ini mencapai 48.227 kunjungan atau sekitar 58,66 persen,” tambahnya.

Baca Juga :  SE Bupati Larang Study Tour ke Luar Daerah, Tanjung Duriat Siapkan Paket Field Trip TK/SD di Sumedang

Lonjakan terbesar terjadi pada hari kedua setelah Idul Fitri (H+2), dengan kenaikan hingga 86,76 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hari-hari setelah Lebaran disebut menjadi waktu favorit masyarakat untuk berekreasi.

Destinasi yang mencatat peningkatan tertinggi secara jumlah adalah Tanjung Duriat dengan tambahan 12.804 kunjungan atau naik 134,52 persen. Sementara itu, Kampung Karuhun mengalami lonjakan tertinggi secara persentase, dari 1.912 kunjungan pada 2024 menjadi 6.227 kunjungan di tahun 2025, atau naik 225,68 persen.

Baca Juga :  SE Bupati Larang Study Tour ke Luar Daerah, Janspark Siapkan Diskon 40% untuk Satuan Pendidikan di Sumedang

Nandang juga menyebutkan bahwa destinasi seperti Cikandung, Waterboom Gajah Depa, Toga Hills, dan Cigirang turut mengalami peningkatan signifikan di atas 40 persen. “Destinasi dengan wahana alam, buatan, dan konsep wisata keluarga masih menjadi pilihan utama,” jelasnya.

Sebaliknya, beberapa destinasi menunjukkan penurunan kunjungan, seperti Tahura Gunung Kunci yang merosot 40,19 persen, dan Cibingbin yang turun 32,72 persen. Penurunan ini diduga akibat minimnya promosi dan keterbatasan fasilitas wisata.

“Penurunan juga terjadi di Kampung Ciherang dan Menara Kujang Sapasang, meskipun relatif kecil. Ini perlu diantisipasi agar tidak berlanjut di masa depan,” ungkap Nandang.

Baca Juga :  SE Bupati Larang Study Tour ke Luar Daerah, Tanjung Duriat Siapkan Paket Field Trip TK/SD di Sumedang

Ia juga menyoroti pola wisatawan yang cenderung memilih destinasi yang mengizinkan membawa makanan dari luar. “Wisatawan biasanya datang berkelompok dan membawa makanan untuk botram, jadi tempat wisata yang melarang hal ini kurang diminati,” tuturnya.

Disparbudpora Sumedang merekomendasikan optimalisasi promosi destinasi unggulan, evaluasi pengelolaan destinasi yang mengalami penurunan, serta penguatan sistem pencatatan dan pelaporan kunjungan wisata untuk meningkatkan akurasi data.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button