Hewan Langka dan Dilindungi Ditemukan di SMAN Tanjungkerta Sumedang
Seorang petugas keamanan SMAN Tanjungkerta, Priyadi Gunawan (22) menemukan hewan langka Trenggiling berukuran panjang sekitar 40 Cm dengan berat 3 Kg di area sekolah, tepatnya di Dusun Sukamantri Desa Sukamantri Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang, Sabtu (4/10).
Spesies langka dan dilindungi ini ditemukan oleh Priyadi saat piket jaga malam di sekolah sekira Jam 18.30 WIB. Awalnya ia kaget dan mengira hewan itu adalah seekor musang.
“Saat saya lagi berjaga menemukan Trenggiling, kirain musang terus manggil temen saya ternyata Trenggiling. Langsung buru-buru kita menangkapnya,” kata Priyadi kepada Tahu Ekspres saat ditemui di tempat kerjanya.
Ia menambahkan, hewan pemakan serangga ini, sebelum ditangkap sempat kabur sekitar 15 meter. Kemunculan Trenggiling di lingkungan SMAN Tanjungkerta ini diduga berasal dari hutan yang ada disekitar sekolah.
“Kebetulan di atas sekolah ini ada hutan, banyak pohon pinusnya, kemungkinan berasal dari sana,” katanya.
Ia mengaku, setelah hewan ini ditangkap dan diamankan, ke esokan harinya akan dilepas kembali ke hutan yang menjadi habitatnya.
Dikutip dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Satwa Trenggiling masih menjadi incaran utama para pelaku bisnis haram untuk diperjualbelikan karena daging hewan tersebut dijadikan makanan mewah dan sisiknya merupakan partikel pengikat zat psikotropika atau obat terlarang.
Trenggiling merupakan satwa yang bermanfaat dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Satwa ini berperan dalam memakan serangga berupa semut dan rayap di alam. Akibatnya, jika populasi Trenggiling di alam sudah sedikit, dikhawatirkan terjadi ledakan populasi semut dan rayap yang dapat membahayakan kehidupan makhluk lainnya.
Lebih jauh lagi Trenggiling merupakan satwa dilindungi undang-undang yang saat ini jumlahnya semakin sedikit dan sebarannya semakin terbatas. Perubahan tutupan lahan dan perdagangan tak terkendali menjadi dua faktor utama yang mempercepat satwa ini menuju kepunahan.