Opini

Menjaga Konsistensi Ketaqwaan Di Bulan Ramadhan

TAHUEKSPRES, SUMEDANG – Dalam menyambut bulan Ramadan 1445 Hijriah yang mulai puasa pada hari Senin, (11/03/24) maupun Selasa, (12/03/24) Masehi. Kita sebagai umat islam tidak asing dengan kata “marhaban” yang berasal dari kata rohib rohaba rohibu yang artinya lapang. Dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, tentu umat islam harus menyambut dengan penuh kelapangan hati karena bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat dirindukan oleh seluruh umat islam di penjuru dunia.

Diantara keutamaan bulan Ramadhan terdapat dalam riwayat. “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat (dibelenggu) dan pada bulaitu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan” (HR. Ahmad).

Yang patut kita syukuri dalam menyambut bulan Ramadhan adalah nikmat umur dimana sampai saat ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk hidup. Allah masih memperkenankan kita untuk berjumpa dengan bulan Ramadhan tahun ini. Kita semua sangat beruntung bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan, sementara kawan-kawan, sahabat-sahabat, dan teman kita telah lebih dulu ke kampung akhirat berjumpa dengan sang pencipta Allah SWT. Memang ada yang sudah berumur tua namun tidak sedikit yang masih muda telah menghadap Allah SWT.

Dan tidak lagi bertemudengan bulan Ramadhan kali ini, tentu sangat berutunglah kita bisa berjumpa dan beribadah di bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan terdapat amalan utama yang harus kita laksanakan secara wajib yaitu menjalankan ibadah puasa wajib yang merupakan rukun islam yang ke-4 yaitu sebulan penuh berpuasa dibulan Ramadhan (Wa’saumu Romadhona). Ibadah, bulan suci Ramadhan esensinya puasa, dengan puasa tentu akan memperkuat iman dan takwa. Berkaitan dengan takwa Allah berfirman , Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).

Esesnsi dari puasa yaitu menjadikan manusia-manusia yang la’alakum tattakun yaitu manusia yang bertakwa. Kita mengharapkan puasa kali ini lebih baik dari puasa sebelumnya karena bulan suci Ramadhan adalah kesempatan besar bagi kaum muslimin untuk memperbaiki ketakwaan. Muara dari sikap takwa adalah agar kita menjadi hamba yang dikehendaki Allah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al Baqarah, sebagai insan yang mendapat petunjuk dalam Al Qur’an. Kemudian mengenai iman yang berkaitan dengan ibadah, suatu saat ibadah bisa naik dan disaat yang lain akan melandai.

Hal demikian juga kerap terjadi pada bulan Ramadhan, memasuki awal bulan semangat ibadah masih aman. Masjid dan mushola masih ramai dipenuhi jamaah shalat tarawih, suara tadarus AL-Qur’an masih terdengar dimana-mana, sejumlah ritual keagamaan lainnya masih riuh-ramai mencerminkan kekhasan Ramadhan.

Lantas bagaimna supaya kita konsisten dalam melaksanakan ibadah; pertama, jangan makan terlau kenyang. Kedua, hindari perbuatan maksiat. Ketiga, Tidak berlebihan dalam beribadah. Mari kita warnai bulan Ramadhan dengan semangat beribadah yang terawat sampai bulan Ramadhan berpamit, Tapi ketika bulan Ramadhan berpamit kita jangan kendor untuk selalu mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah SWT. Kita harus mampu untuk konsisten dalam menjalankan ibadah.

(Dr. Encep Iman Hadi Sunarya, M. Pd; Pengurus PD Muhammadiyah Sumedang)

Isi dari tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button