TAHUEKSPRES, SUMEDANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) bekerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) menggelar Gebyar Penimbangan Data Stunting Periodik Bulan Februari dan peringatan Hari Gizi Nasional Tahun 2023 di Pendopo Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Selasa (31/1/2023).
Acara dibuka secara resmi oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir diikuti 150 orang peserta yang terdiri dari para kader Posyandu, anggota Persagi dan unsur multi sektor di Kabupaten Sumedang.
Acara tersebut dirangkaikan dengan penyerahan Anugerah Konvergensi Stunting kepada Pemerintah Kecamatan, Desa, Puskesmas, Kader Posyandu dan anggota Persagi serta dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD).
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir mengapresiasi positif terselenggaranya kegiatan Gebyar Penimbangan Data Stunting Periodik Bulan Februari dan Hari Gizi Nasional Tahun 2023 yang digagas Dinas Kesehatan dan Persagi.
“Terima kasih kepada Dinkes, Persagi dan semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dan berkontribusi positif mencurahkan tenaga pikiran dan materi untuk menekan angka stunting di Sumedang,” tuturnya.
Bupati menambahkan, walaupun hasilnya belum maksimal, namun semua pihak sudah berikhtiar.
“Saya melihat langsung upaya Dinkes lewat tenaga lapangan, ada Puskesmas, bidan desa, tenaga gizi, pemerintah desa dan kader Posyandunya luar biasa,” ujarnya.
Ia mengharapkan kegiatan tersebut bisa memotivasi seluruh masyarakat untuk menginformasikan bagaimana gizi seimbang bisa dilaksanakan sebaik-baiknya di kabupaten Sumedang.
“Kegiatan ini menjadi bagian cukup penting untuk menurunkan stunting. Mudah-mudahan yang punya Balita bisa diasuh dengan baik, gizinya seimbang, pemenuhan nutrisi dan sebagainya sehingga anak-anak bisa kuat, pintar dan cerdas,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Nina Triana mengatakan, berdasarkan hasil analisis yang mengacu kepada rata-rata standar pertumbuhan tinggi panjang badan anak Balita Indonesia terhadap umur dari 2018 sampai dengan 2021 secara umum tidak terjadi perbaikan status gizi dari tahun ke tahunnya.
“Situasi yang memprihatinkan ini memerlukan upaya percepatan perbaikan agar potensi bonus demografi Indonesia terdiri dari SDM yang berkualitas,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Neni, momentum Peringatan Hari Gizi Nasional Tahun 2023 sebagai penguatan intervensi melalui pelaksanaan berbagai kegiatan yang relevan.
“Penurunan stunting di Sumedang menjadi salah satu Indikator Kinerja Utama pembangunan kesehatan yang harus dicapai dengan target progresif prevalensi pada tahun 2023 sebesar 9 persen. Ini perlu percepatan penurunan. Mengingat sampai tahun 2021 berdasarkan SSGI, masih 22 persen,” jelasnya.
Adapun tujuan dari pelaksanaan Gebyar Penimbangan Data Stunting Periodik, lanjut dia, adalah untuk lebih meningkatkan peran multisektor di dalam percepatan penurunan dan pencegahan stunting.
“Secara khusus akan disosialisasikan kegiatan pengukuran Data Stunting Periodik pada bulan Februari tahun 2023. Kemudian sosialisasi praktik baik konvergensi stunting oleh Pemerintah Kecamatan, Pemerintah desa, ahli gizi, organisasi profesi dan kader posyandu serta sosialisasi kreasi MPASI PMBA di Puskesmas Kabupaten Sumedang,” ujarnya. (*)