Panglima GMBI Pastikan Peringatan HUT ke-21 LSM GMBI Dilaksanakan Sederhana, Ini Alasannya
TAHUEKSPRES, SUMEDANG – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) ke-21 kini di gelar secara sederhana dan hanya memanjatkan do’a bersama di setiap Distrik Kabupaten/Kota se-Indonesia. Mengingat, kondisi Ketua Umum LSM GMBI, H. Moch. Fauzan Rachman tengah menjalani perawatan medis.
Demikian disampaikan Panglima LSM GMBI sekaligus Ketua GMBI Distrik Sumedang, Yudi Tahyudin Sunardja kepada wartawan di Sekretariat LSM GMBI Distrik Sumedang Jawa Barat (Jabar), Sabtu (18/3/2023).
Meski demikian, sambung Yudi, peringatan HUT LSM GMBI ke-21 tetap dilaksanakan secara khidmat tanpa mengurangi makna sedikitpun.
“Insya Alloh, kondisi kesehatan Ketua Umum GMBI terus membaik ditengah peringatan HUT GMBI ke-21 yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Menurut Yudi, menginjak usia GMBI ke-21 ini, tentu saja dijadikan momentum untuk terus mengevaluasi dan introspeksi diri. Apa yang menjadi kekurangan kemarin, tentu harus seoptimal mungkin diperbaiki.
“Sehingga, pada momentum HUT ke-21 ini mengusung tema, Transformasi LSM GMBI dalam rangka Bela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Artinya segenap kader GMBI, sejatinya dapat terus meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) nya guna mewujudkan rasa cintanya terhadap GMBI dan menjaga marwah GMBI,” ucap Yudi.
Selain itu, sambung Yudi, di usianya yang ke-21, GMBI juga telah banyak melakukan berbagai hal, baik yang sifatnya terobosan, aksi sosial hingga ikutserta dalam membela keutuhan NKRI. Termasuk, mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklat) bagi kader dan pengurus LSM GMBI yang dilaksanakan di Kodam III Siliwangi.
“Alhamdulillah, di usia GMBI ke-21 ini banyak juga pelajaran yang didapat bagi segenap kader GMBI. Dan itulah modal bagi setiap kader GMBI untuk bertransformasi. Jadi, trasnformasi ini harus terbentuk kemandirian yang menyeluruh,” ucapnya.
Tak sampai disitu, imbuh Yudi, sejatinya berbagai persoalan yang dihadapi oleh seluruh kader GMBI harus disikapi secara humanis.
“Apalagi disaat tahun politik ini, kader GMBI dituntut untuk lebih profesional. Mengingat GMBI masih tetap dengan taglinenya yakni, satu komando,” tukasnya. (*)