Anggota IPeKB Sumedang Iuran Rp50 Ribu/Bulan untuk Turunkan Angka Stunting
Sebanyak 74 anggota Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Kabupaten Sumedang melakukan iuran bulanan sebesar Rp50 Ribu/Bulan untuk program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
Menurut Ketua IPeKB Sumedang, Ade Jalil Hermawan, program BAAS merupakan program turunan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Jadi ini program turunan, di BKKBN pusat para pegawainya dipotong Rp100 Ribu perbulan, sedangkan kita disini Rp50 Ribu,” kata Ade kepada wartawan, Rabu (5/6).
Ia menjelaskan, program BAAS di Kabupaten Sumedang sudah ada sejak Bulan Oktober 2023. Pertama launching di Kecamatan Ujungjaya pada Bulan Desember 2023. Hari ini, Rabu (5/6), digelar di Desa Gunasari Kecamatan Sumedang Selatan.
“Jadi targetnya program BAAS ini adalah keluarga Stunting, sekarang ada 10 anak di Gunasari yang mendapatkan manfaat program ini,” kata Ade.
Untuk 10 anak stunting di Desa Gunasari, kata Ade, akan mendapatkan 2 telor ayam per anak setiap harinya selama 3 bulan berturut-turut yang bersumber dari anggaran hasil iuran anggota IPeKB Sumedang Rp50 Ribu per bulan.
“Alhamdulillah ini merupakan titik kedua di Kabupaten Sumedang, targetnya semua desa bisa merasakan manfaat program ini,” katanya.
Disamping itu juga, di Desa Gunasari, lanjut Ade, sebanyak 74 anggota IPeKB Sumedang diterjunkan ke lapangan untuk melaksanakan Penggarapan Khusus (RapSus) dalam upaya meningkatkan capaian akseptor KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti IUD dan Implant.
RapSus ini, menurutnya, ditujukan untuk calon sasaran yang berkategori PUS 4T yang belum ber-KB. Dimana teknis pelaksanaan RapSus ini masing-masing anggota mengunjungi calon akseptor untuk melaksanakan KIE atau konseling pribadi.
Ade berharap, dengan gerakan ini bisa meningkatkan capaian program Pelayanan Sejuta Akseptor (PSA). Yakni program pelayanan KB gratis dengan metode kontrasepsi IUD dan Implant di Puskesmas terdekat.
“Hari ini anggota kami juga terjun kelapangan, melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu untuk ikut program KB gratis, mereka dikasih pemahaman dulu bagaimana manfaat berKB sebelum mau bersedia berKB secara gratis di pelayanan kesehatan,” katanya.