HiburanKomunitasSosialSumedang SelatanWisata

Festival Sawah dan Galengan Kabupaten Sumedang 2024

TAHUEKSPRES, SUMEDANG – Telah berlangsung Festival Sawah dan Galengan tahun 2024 yang bertempat di sawah Desa Baginda, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Minggu, (05/05/24).

Kegiatan Festival ini diinisiasi oleh Komunitas Bengkel Seni Absurd penyelenggaraan Festival Sawah dan Galengan berawal dari tahun 2018 di Sawah Dusun Cijolang. Untuk tahun ini diselenggarakan di Sawah Desa Baginda Jembatan Panyindangan, yang berkolaborasi dengan Desa Baginda, dari mulai Gapoktan Baginda, Bumdes Baginda dan Karang Taruna Baginda.

Kegiatan tersebut dimeriahkan oleh penampilan penampilan dari seniman Sumedang, Disparbud Provinsi Jawa Barat, Dony Ahmad Munir, Kadis Budparpora Kabupaten Sumedang, Camat Sumedang Selatan, Kepala Desa Baginda dan tamu undangan lainnya turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Baca Juga :  KKNT UNSAP Gelar Seminar Kewirausahaan di Desa Karedok, Jatigede

Kegiatan berawal dari iring-iringan masyarakat desa dengan tetabuhan dog-dog dari anak-anak Desa Baginda dari jalan menuju lokasi utama yaitu sawah, kemudian dilanjutkan oleh tarian sambutan dari Sanggar Karina Maung Lugay.masyarakat sangat berantusias untuk menyaksikan festival ini.

Setelah semua berada di lokasi sawah, dibuka oleh Rajah Bubuka dari Ki Kebo Kenongo sebagai tokoh budayawan dan juru Rajah Sumedang.

Baca Juga :  Rumah Semi Permanen di Kecamatan Cimanggung Terbakar, Diduga Api Berasal dari Tungku

Sambutan-sambutan dari pemangku kebijakan terkait kegiatan Festival Sawah dan Galengan yang merespon dengan baik. Ada pun harapan dari inisiator kegiatan Deden Indrawan Pendiri Bengkel Seni Absurd.

“Kegiatan Festival Sawah dan Galengan tentunya menjadi role model untuk kegiatan selanjutnya, yang di mana kita kolektif bersama masyarakat. Kedepannya semoga acara ini banyak dukungan dari Pemerintah setempat yang sudah mengisi sambutan tadi.” kata Deden.

Baca Juga :  Lakalantas di Jalan Tol Cisumdawu Dipastikan Tak Ada Korban Jiwa

Semakin siang, semakin meriah dengan adanya modeling di sawah dari Luxirous, dilanjut dengan penampilan teatrikal Harupat Kawung dengan gigit ularnya penanda ciri di sawah, lalu berlanjut penampilan tari Kelom Senggol dan Kedok Atrok.

Kegiatan meriah sekali, jembatan panyindangan menjadi ramai kembali setelah viral. Masyarakat dan fotografer juga ikut terlibat dalam kegiatan penutupan. Masyarakat masuk ke kotakan sawah bermain lumpur diiringi dengan tetabuhan dog-dog dari anak-anak desa Baginda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button