Banyak Bikin Aplikasi, Pemkab Sumedang Diingatkan Soal Bahaya Hacker Oleh Mendagri
Pemerintah Kabupaten Sumedang di era kepemimpinan Dony Ahmad Munir dan Erwan Setiawan sangat konsen pada penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Hal itu terlihat dari Command Centre yang dibangun di Gedung Pusat Pemerintahan Sumedang.
Selain itu juga, selama kepemimpinannya, Pemkab Sumedang telah banyak membikin aplikasi berbasis elektronik. Mulai dari aplikasi WA Kepo, Pembuatan Data Kependudukan, Bansos, Jaminan Kesehatan, hingga Data Stunting, dan lainnya. Saat ini, Pemkab Sumedang baru saja mengenalkan SUPERMETA, yaitu Digitalisasi Layanan Pada Mal Pelayanan Publik Kabupaten Sumedang yang menggunakan teknologi Metaverse, Jumat (21/10).
Setiap ada tamu penting datang ke Sumedang, tak jarang Bupati Dony mengajaknya melihat kecanggihan teknologi yang diterapkan di Command Centre.
Begitu juga dengan kehadiran Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian ke Sumedang, Jumat (21/10), Bupati Sumedang, memamerkan berbagai fitur aplikasi yang diterapkan untuk membantu mempermudah penyajian data maupun layanan di masyarakat.
Dalam pemaparannya di Command Centre, Bupati Sumedang, menyajikan banyak data, mulai dari data anggaran, kemiskinan, hingga data stunting.
“Semuan data disini real time, kita update setiap detiknya,” kata Dony.
Ia juga dalam pemaparannya, memberikan beberapa contoh data yang disajikan secara real time, mulai dari pemasukan pajak, SP2D, hingga data stunting yang terus di update oleh kader posyandu.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengapresiasi langsung Sumedang dalam menerapkan SPBE.
“Saya mengapresiasi Sumedang dalam menerapkan digitalisasi pemerintahannya, dibanding daerah lain, Sumedang sangat detail dalam penyajian datanya,” kata Tito.
Hal itu ia ungkapkan setelah melihat pemaparan langsung oleh Bupati Sumedang di Command Centre.
Bupati Dony, dalam pemaparannya soal data kemiskinan menunjukkan langsung lokasi rumah keluarga miskin, bukan hanya dilihat menggunakan peta satelit, tapi juga rumah keluarga miskin bisa dilihat langsung secara detail ke setiap sudut rumahnya menggunakan kamera 180°.
Untuk itulah, Mendagri, mengingatkan Pemerintah Sumedang untuk hati-hati dengan Hacker, karena data yang disajikannya itu sangat detail terkait data privasi orang.
“Saya ingatkan, soal bahaya hacker, semakin banyak aplikasi dibuat akan semakin banyak pintu masuk untuk di hack,” kata Tito.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman, juga ikut memaparkan data terkait SPBE yang sudah diterapkan di Kabupaten Sumedang.
“Saat ini yang sudah datang ke Sumedang berkunjung dan melihat langsung Command Centre ada 46 daerah,” kata Sekda.
Ia berharap, setelah kunjungan, ada tindak lanjut kedepannya. Tidak hanya melihat SPBE yang sudah diterapkan di Sumedang, tapi Kabupaten/Kota lain juga bisa mengikuti apa yang sudah diterapkan di Sumedang.
“Untuk aplikasinya, yang sudah kita terapkan juga kita hibahkan kepada mereka, saya berharap bisa berkumpul lagi dengan mereka (46 daerah) untuk sama-sama menerapkan SPBE yang sudah diterapkan di Sumedang,” kata Herman.
Mendengar hal itu, Mendagri juga akan mempertimbangkan penerapan SPBE di seluruh wilayah Indonesia. Mengingat, saat ini penerapan SPBE di Kabupaten/Kota sifatnya masing-masing, mereka berinovasi sendiri, tidak terintegrasi secara nasional.
“Saya harap, jika security nya bagus, hal ini bisa dipertimbangkan untuk diterapkan di seluruh wilayah Indonesia,” kata Tito.