Pemerintah Kabupaten Sumedang Bantu Fasilitasi Pemulihan PT Kahatex
TAHUEKSPRES, SUMEDANG – Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman, meninjau secara langsung lokasi pascakebakaran di salah satu bangunan PT. Kahatex Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Jumat, (1/03/2024).
Bangunan yang terbakar merupakan salah satu dari 40 bangunan di PT Kahatex yang terdampak bencana angin puting beliung beberapa waktu lalu, kebakaran tersebut terjadi pukul 11.30 WIB. Diduga api berasal dari percikan api ketika dilakukan perbaikan kemudian yang memantik kebakaran sehingga menghanguskan gedung finishing serta beberapa hasil textile.
Menurut Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Sumedang fokus pada solusi dengan menyiapkan skema terbaik pascabencana kebakaran dan angin puting beliung di PT Kahatex dan perusahaan lainnya.
“Fokus kunjungan kami pada hari ini lebih kepada solusi. Kami telah berbincang dengan Pak Luddy dari Kahatex dan Apindo meminta agar dampak dari angin puting beliung dan kebakaran ini tidak mereduksi hak-hak pekerja,” kata Herman.
Lebih lanjut Herman, Mengatakan, terkait dengan kerusakan bangunan yang terdampak kebakaran dan angin puting beliung harus segera dipulihkan dan Pemerintah Kabupaten Sumedang akan secepatnya membantu pihak perusahaan yang terdampak.
“Kami akan membantu memfasiltasi pemulihan perusahaan, bukan hanya Kahatex tetapi 14 perusahaan lainnya yang terdampak bencana puting beliung untuk secepatnya menyelesaikan persoalan administrasi dan hal hal lainnya dengan pihak asuransi,” lanjut Herman.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Sumedang dan Manager Umum, Humas dan Lingkungan PT Kahatek Luddy Sutedja, mengatakan salah satu gedung yang terbakar merupakan gedung yang terdampak paling parah akibat puting beliung.
“Gedung yang terbakar adalah salah satu dari gedung terdampak yang paling parah akibat puting beliung, kebakaran terjadi saat pegawai sedang melakukan aktifitas perbaikan,” kata Luddy.
Luddy menceritakan, saat kejadian ada sekitar 100 orang di sekitar lokasi bukan untuk melakukan aktifitas seperti biasanya, tetapi sedang melakukan perbaikan pasca puting beliung.
“100 orang yang ada di lokasi tapi bukan untuk produksi namun sedang melakukan upaya awal melakukan perbaikan setelah puting beliung,” kata Luddy.
Lebih jauh Luddy menyampaikan, penyebab dari kebakaran pengelasan atap atau dari mesin bakar bulu, Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut hanya ada 2 orang yang mengalami luka ringan, namun kerugian di taksir mencapai 1 miliar rupiah.
“Sumber api itu bisa dari pengelasan atap atau dari mesin bakar bulu kami masih belum tahu karena terlalu dini mengira ngira, untuk korban jiwa sendiri tidak ada namun 2 orang mengalami luka ringan, untuk kerugian mencapai 1 miliar,” jelasnya.