Sosial

Khawatir Jadi Korban Bullying, Pemilik Nama ‘Slamet’ Protes dengan Maraknya Pemberitaan Dukun Pengganda Uang yang Tidak Menyebut Inisial

Salah satu pemilik nama ‘Slamet’ asal Dusun Tegalsari RT 01 RW 02 Kelurahan Talun Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang memprotes maraknya pemberitaan yang menyebut langsung nama Mbah Slamet sebagai tersangka kasus ‘Dukun Pengganda Uang’ di Kabupaten Banjar Negara Provinsi Jawa Tengah.

Akhir-akhir ini marak pemberitaan dukun yang tega membunuh 12 orang kliennya sejak tahun 2020 hingga maret 2023. Dalam pemberitaan dimedia sosial disebutkan tersangkanya adalah Mbah Slamet dalam kasus pembunuhan tersebut, diketahui, tersangka dalam menjalankan aksinya mengaku dapat menggandakan uang hingga 100 x lipat, namun saat melakukan ritual, kliennya malah dibunuh dengan cara diracun kemudian dikubur.

Slamet Riyadi (36), sebagai salah satu pemilik nama ‘Slamet’ merasa tak nyaman akan penggunaan nama ‘Mbah Slamet’ sebagai tersangka kasus pembunuh Dukun Pengganda Uang dalam pemberitaan dimedia sosial.

“Saya selaku pemilik nama ‘Slamet’ merasa keberatan dengan pemberian judul konten dimedia sosial dengan membubuhkan nama ‘Slamet’ dikarenakan akibat dari pemberian judul konten media sosial tersebut dikhawatirkan nama terebut menjadi jelek di mata masyarakat,” kata Slamet kepada Tahu Ekspres melalui pesan Whatsapp, Sabtu (8/4).

Ia menambahkan, terutama bila berita atau judul konten tersebut dicerna oleh anak-anak yang belum mengerti apa-apa, sehingga bagi anak yang mempunyai nama orangtua yang sama (Slamet) dikhawatirkan menjadi bahan ejekan atau bullying.

Untuk itu dirinya meminta pemberitaan dimedia sosial menyebut inisial saja bagi tersangka kasus pembunuh Dukun Pengganda Uang di Banjar Negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button