DarmarajaSosialSumedang

Tak Punya Ongkos, Satu Keluarga Jalan Kaki Banyuwangi-Sumedang Selama 3 Minggu

Sumedang – Sebuah video di TikTok yang diunggah oleh akun @purnomobelajarbaik_ pada Rabu (8/1) malam menjadi viral. Video tersebut menampilkan satu keluarga asal Dusun Sandang RT 01 RW 05 Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, Sumedang, yang berjalan kaki dari Banyuwangi menuju Sumedang.

Mereka telah berjalan selama tiga minggu dan baru sampai di Kabupaten Lamongan karena tidak memiliki ongkos untuk naik bus.

Keluarga itu terdiri atas seorang pria, seorang wanita yang tuna wicara, dan seorang anak perempuan. Dalam video tersebut, narator menyebut mereka awalnya berniat mengunjungi kakaknya dan mencari pekerjaan di Banyuwangi. Namun, mereka memutuskan kembali ke Sumedang setelah mengetahui kakaknya sudah merantau ke Riau.

Purnomo, anggota polisi pemilik akun TikTok yang merekam peristiwa tersebut, berdialog dengan kepala keluarga itu, Sutisna.

“Bapak mau ke Sumedang, sudah sampai sini (Lamongan). Tadi jalan dari mana?” tanya Purnomo.

Baca Juga :  Cerita Lengkap Keluarga Sutisna yang Jalan Kaki Banyuwangi-Sumedang Selama 3 Minggu

“Jalan dari Banyuwangi,” jawab Sutisna.

Sutisna menjelaskan, ia dan keluarganya sebelumnya tinggal di Sumedang dan sempat bekerja di Tangerang. Setelah pabrik tempatnya bekerja di Tangerang tutup, ia memutuskan pergi ke Banyuwangi untuk menemui kakaknya serta mencari pekerjaan dan tempat tinggal di sana.

“Saya dari Tangerang naik bus langsung ke Banyuwangi. Pas sampai di Banyuwangi, kakak saya sudah merantau ke Riau,” kata Sutisna.

Sutisna menambahkan, rumahnya yang berada di Sumedang sebelumnya terendam proyek Bendungan Jatigede. Meskipun telah mendapatkan rumah ganti rugi, rumah tersebut kemudian dijual oleh kakaknya, sehingga ia tidak lagi memiliki tempat tinggal di Sumedang.

“Sekarang statusnya nggak punya rumah. Jadi, saya ini asli orang Sumedang. Rumah di Sumedang dulu dijual sama kakak saya yang tinggal di Banyuwangi,” ujarnya.

Baca Juga :  Satu Keluarga yang Berjalan Kaki Banyuwangi-Sumedang Karena Tak Punya Ongkos Akhirnya Difasilitasi Bus

Ia juga mengungkapkan, tujuan awal ke Banyuwangi adalah untuk menanyakan masalah rumah kepada kakaknya, sekaligus tinggal di sana sambil mencari pekerjaan. Namun, kini ia berencana kembali ke Sumedang untuk menemui bibinya sebelum mencoba mencari pekerjaan lagi di Tangerang.

“Saya mau ke Sumedang dulu, ke bibi. Setelah itu, rencananya mau ke Tangerang lagi untuk nyari kerja,” jelasnya.

Sementara itu, istrinya yang berasal dari Karawang juga tidak memiliki tempat tinggal, karena kedua orang tuanya sudah meninggal dan rumahnya telah hancur.

Purnomo, yang merasa iba, menawarkan bantuan kepada keluarga tersebut. Ia mengajak mereka tinggal sementara di rumahnya selama satu hari sebelum membantu mereka pulang ke Sumedang dengan bus.

“Naik bus nanti saya yang bayarin, bahkan saya tambahin uang untuk di jalan. Rumah saya dekat dari sini, biar mereka bisa istirahat. Kasihan, mereka sudah jalan kaki tiga minggu. Besok baru saya fasilitasi naik bus, daripada jalan kaki terus,” kata Purnomo.

Baca Juga :  Ribuan Sahabat Yoshua Padati Road Show Hajat Rakyat, Doni-Fajar Disambut Antusias

Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang terpilih periode 2025-2030, M. Fajar Aldila, melalui story akun instagramnya menyebutkan dalam sebuah screenshot percakapan pesan Instagram dengan Purnomo telah mentransfer sejumlah uang untuk makanan sementara Sutisna.

“Sudah saya transfer Pak Purnomo, mohon diberikan makanan sementara pak. Terima kasih banyak, sehat selalu dan selalu semangat untuk mengabdikan diri menjadi contoh polisi panutan,” katanya.

Menurut Purnomo, uang bantuan itu akan disampaikan besok, Kamis (9/1) kepada Sutisna. “Kami sampaikan ke beliau besok. Ijin kami sampaikan juga di konten untuk menjaga amanah,” katanya.

15 Comments

  1. Gitu aja tenar apalagi saya dari ceribon ke Tangerang sama ke-3 anak saya jalan kaki tapi g segitu tenar bahankan saya sempat tidur di ruko yang tutup mau cari makan buat anak saya sampai ngemis ke orang lain dan di Tangerang saya g punya tempat tinggal ini juga hasil ngemis buat ngontrak ajaa masih kurang

    1. Bagi yg kenal bpk ini tolong beri alamat saya kasih sangu maaf sy bukan orang kaya raya tapi ingin berbagi saja kpd sesama saling meringankan

  2. Kalau saya jadi presiden tidak boleh ada rakyat yg menderita. Saya akan pergunakan hasil bumi dan kekayaan alam Indonesia utk kesejahteraan rakyat Indonesia.

  3. Sya jadi terharu dg situasi terlalu banyak berita oknum polisi yg antagonis dri pangkat bintra sampi perwira,,ternyata masih ada bapak polisi yg masih punya hati nurani dan tulus selmat bapak polisi yg baik semoga barokah dan bermanfaat dunia akhirat,, Al fatiha aamiin,,

  4. Terima kasih bapak polisi yg baik hati semoga bantuan bapak dibls oleh Allah dg sebaik baik balasan dn semoga bapak dn keluarga yg jalan kaki diberikan hidup yg LBH layak.

  5. Ongkos makan dijalan perorang setiap hari kataksnlah 20ribu di kali 3 minggu = 420rb ….lebih mahal daripada naik bis 😀😀 Itu belum termasuk minum dll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button