Remaja yang Terlibat “Perang Sarung” di Paseh Sumedang Akhirnya Minta Maaf
TAHUEKSPRES, SUMEDANG – Remaja yang terlibat Perang Sarung akhirnya meminta maaf dan diberikan pembinaan oleh Forkopimcam Kecamatan Paseh, diduga remaja tersebut berasal dari beberapa Desa dari total enam Desa di Kecamatan tersebut yang hadir pada hari Jumat (15/3/2024), di Aula Kantor Kecamatan Paseh.
Menyikapi kejadian perang sarung yang terjadi di wilayah Kecamatan Paseh, Camat Paseh Agus Sujatmiko mengatakan, pihaknya beserta unsur Forkopimcam sepakat untuk mengumpulkan remaja yang berada di sekitar Kecamatan Paseh.
“Setelah ramai kejadian tersebut (perang sarung), saya dengan pak Kapolsek dan Babinsa, menyepakati untuk mengundang remaja di sekitar Kecamatan Paseh untuk di kumpulkan,” kata Agus.
Pihak Kecamatan juga sambung Agus, telah berkoordinasi dengan beberapa Kepala Desa untuk menginformasikan kepada warganya agar menyampaikan undangan kepada remaja beserta orangtua berkumpul di Kantor Kecamatan Paseh, terhitung sebanyak 18 remaja yang hadir bersama orangtua.
“Saya juga sudah telpon para Kepala Desa untuk menginformasikan kepada warga di Desanya supaya para remaja beserta orangtua berkumpul di Kantor Kecamatan Paseh, ya ada lah sekitar 18 orang remaja sama orangtuanya yang hadir,” tambah Agus.
Agus juga menerangkan, bahwa tujuan dari mengumpulkan para remaja di Wilayah Kecamatan Paseh, untuk memberikan pembinaan kepada remaja, dan pada akhirnya para remaja mengakui bahwa kejadian perang sarung adalah mereka yang melakukan dengan alasan tradisi.
“Sesudah di kumpulkan (remaja) , saya beserta pihak Forkopimcam memberikan pembinaan kepada remaja atas buntut kejadian perang sarung tersebut, dan para remaja pun mengakui bahwa mereka yang terlibat dalam kejadian perang sarung tersebut dengan alasan tradisi, lalu kami memberikan pencerahan bahwa hal seperti demikian bukanlah tradisi, melainkan suatu hal yang bisa mengganggu ketertiban umum,” terang Agus.
Agus mengatakan, bahwa sebetulnya para remaja tersebut merupakan teman yang akrab satu sama lainnya, tidak ada konflik antara remaja sebelum kejadian perang sarung terjadi, pada akhirnya para remaja menyampaikan permintaan maaf kepada warga, dan terlebih kepada orangtuanya masing-masing.
“Sebetulnya mah, para remaja tidak ada konflik sebelumnya, jadi mereka itu hanya menganggap tradisi saja, mereka kenal dengan teman satu sama lainnya, akhirnya pada saat itu juga di Aula Kecamatan remaja yang hadir minta maaf kepada seluruh warga di wilayah Paseh dan meminta maaf juga kepada orangtuanya masing-masing,” katanya.
Agus juga berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, dan meminta kepada orangtua untuk tetap mengawasi anaknya. Agus juga menghimbau kepada pihak Desa yang ada di Kecamatan Paseh agar kegiatan ronda lebih di masifkan lagi.
“Saya berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan minta kepada orangtua untuk mengawasi anaknya, dan himbauan untuk pihak Desa yang ada di kecamatan Paseh untuk lebih diaktifkan lagi kegiatan ronda malam,” pungkas Agus.