EkonomiNasionalSumedangWisata

Jusuf Hamka Siap Bantu Kembangkan UMKM dan Pariwisata di Sumedang

TAHUEKSPRES, SUMEDANG – Dalam rangka meminimalisir dampak sosial pembangunan Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu), Direktur Utama PT. Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Jusuf Hamka berkomitmen akan membantu Sumedang mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Pariwisata.

Hal tersebut terungkap saat dirinya menemui Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, di ruang kerjanya di Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS) Jawa Barat (Jabar), Kamis, (9/2/2023).

“Kami punya komitmen yang sama. Tadi bupati mengatakan kita harus membangun, saya akan melengkapi. Bukan hanya membangun, tetapi kita buat Sumedang menjadi ikon. Meski Kabupaten, tapi menjadi ikon Nusantara,” ujarnya.

Jusuf Hamka atau yang dikenal juga dengan sebutan Babah Alun mengatakan, akan membantu membangun beberapa tempat wisata dengan konsep religi dan wisata belanja.

Baca Juga :  Sumedang Creative Festival Bakal Meriahkan West Java Paragliding Championship 2024

Selain itu, dirinya juga akan berupaya memperhatikan UMKM yang terdampak Tol, terutama UMKM yang berada disekitaran Cadas Pangeran.

“UMKM dari Cadas Pangeran kita akan tarik ke dalam rest area. Namun demikian, kita tidak sendiri tapi akan mengajak BUMD untuk bersama-sama menjadi stakeholder di tempat kita,” katanya.

Dikatakan, setelah Seksi 1 sampai 3 selesai dan seksi 4 sampai 6 progresnya terus berjalan, selama ada dukungan dari bupati, Pemda dan masyarakat, pihaknya akan membangun.

“Pokoknya di mana saja diminta oleh bupati atau pemerintah, kita akan bangun untuk menghubungkan desa ke desa. Selain ini bidang usaha kita, dalam agama saya juga diajarkan barang siapa menyambungkan desa ke desa itu pahalanya luar biasa,” ungkapnya.

Baca Juga :  Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Pemkab Sumedang dan Garut Jalin Kerjasama Strategis

Progres Pembangunan Tol Cisumdawu

Selain itu, ketika ditanya mengenai target pembangunan Tol Cisumdawu bisa selesai sampai saat lebaran?, Jusuf Hamka mengatakan semuanya bergantung dari kondisi alam atau cuaca karena berpengaruh terhadap proses pengerjaannya.

“Insya Allah bisa selesai, jika cuacanya panas seperti tiga hari ini kita kebut kalau bisa 24 jam. Tapi kalau cuacanya hujan, bukan hanya menguber waktu, tapi yang penting perlu menjaga mutu. Kalau nguber waktu, terus kita korbankan mutu, nanti seperti Purbaleunyi. Utu bahaya,”terangnya.

Lebih lanjut Jusuf mengatakan, kaitan rest area, untuk sementara ada dua berada di kiri dan kanan. Karena menurutnya, jika dibuat terlalu dekat ia takut pasarnya saling berdekatan malah menjadi tidak efektif.

Baca Juga :  Pasca Serangan Hacker, Aplikasi Milik Pemkab Sumedang Diklaim Aman Meski Pakai Server PDN

“Jadi lebih baik kita bikin satu, tetapi komplit sehingga menjadi tujuan wisata. Kalau dua nanti mereka bingung. Kalaupun memang diperlukan dua, mungkin kita ambil yang dekat terowongan kembar. Menurut saya itu miniaturnya terowongan Mina,” ujarnya.

Dirambahkan Jusuf, mengenai porsi UMKM yang diberikan di rest area, ia mengatakan akan memberikan porsi 30 – 40 persen tidak sampai 50 persen.

“Sebetulnya kita ingin menengah ke bawah, tetapi kadangkala tidak bisa mengcover biaya. Jadi yang high end ada sedikit supaya bisa mengcover kita punya cost,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button