PeristiwaRancakalongSumedangTanjungmedar

Ini Kronologi Pembegalan Santri di Cadas Gantung Rancakalong

Seorang santri yang diketahui bernama Rifki Nurzaman menjadi korban begal di Jalan Sumedang-Subang, tepatnya di daerah Cadas Gandung perbatasan Desa Pangadegan Rancakalong dan Desa Wargaluyu Tanjungmedar, Rabu (22/2), kejadian selepas maghrib menjelang adzan isya.

Diketahui korban merupakan santri Kiayi Khoerudin, Pondok Pesantren Miftahul Khoer yang beralamat di Desa Cikawung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang. Korban merupakan warga Kampung Cinunuk RT 02 RW 04 Desa Mulyasari Kecamatan Sumedang Utara.

Menurut informasi, korban hendak pergi ke pesantren di Tanjungsiang dari arah Sumedang kota, karena kemalaman, Jalur Sumedang-Subang sudah tidak ada angkutan umum, akhirnya korban berjalan kaki setelah sebelumnya ikut tumpangan sementara bersama kendaraan yang kebetulan lewat.

Baca Juga :  Saat Berhenti Tiba-tiba Motor Dibawa Kabur, Wanita di Sumedang Alami Luka

Namun di daerah Cadas Gantung, kondisi jalan sepi dan jauh dari pemukiman warga, korban dihadang oleh begal yang menggunakan motor ‘butut’, tidak ada lampu dan menggunakan knalpot bising.

Satu tas berisi Al-quran, kitab, alat samroh dan amplop berisi uang titipan orangtua santri berhasil diambil paksa pelaku.

Beruntung, saat kejadian ada mobil bak terbuka yang menyorotkan lampu mobilnya ke arah korban. Korban pun ikut mobil itu dan berhenti di rumah yang paling dekat dengan lokasi kejadian.

Pemilik rumah, Yunus Dedi Rosidin (40), yang rumahnya berada di perbatasan Cadas Gantung Rancakalong dan Kecamatan Tanjungmedar tepatnya di Dusun Pojok RT 03 RW 04 Desa Wargaluyu Kecamatan Tangmedar, menyebutkan, korban datang ke rumahnya dalam kondisi berlumuran darah di bagian kepala dan pundak belakang.

Baca Juga :  Kapten Tim Sepak Bola Putri Jabar Peraih Emas di PON 2024 Ternyata Asli Rancakalong

“Awalnya korban menanyakan kepada saya ada motor gandeng (bising) lewat gak kesini, korban bilang kantongnya diambil,” kata Yunus kepada Wartawan, Kamis (23/2).

Melihat kondisi luka yang cukup parah, Yunus menawarkan korban untuk dibawa ke klinik terdekat, namun korban meminta untuk dibawa saja kepada rekannya saudara Jajang Riki Kustiawan (40), di Kampung Babakan Picung RT 03 RW 03 Desa Wargaluyu Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang.

Diketahui, Jajang juga merupakan orang yang dikenal Rifki di Pesantren Miftahul Khoer. Singkat cerita korban pun di antar ke rumah Jajang oleh Yunus.

Baca Juga :  Kapten Tim Sepak Bola Putri Jabar Peraih Emas di PON 2024 Ternyata Asli Rancakalong

Dikonfirmasi terpisah, Jajang selaku rekan korban, membenarkan bahwa Rifki menjadi korban begal dengan luka bacokan dibagian kepala dan juga pundak belakang.

“Korban diantar Yunus ke rumah saya sekitar Jam 19.30 WIB, kemudian dibawa ke klinik Herlina untuk mendapatkan perawatan,” kata Jajang.

Ia menjelaskan, luka bacok di bagian kepala belakang terdapat 10 jaitan, sebelum tangan kanan juga kena bacokan dan bagian pundak belakang.

“Setelah kordinasi dengan keluarga korban, korban pun langsung dipulangkan ke rumahnya setelah mendapat perawatan di klinik,” kata Jajang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button