Hadiri Rakerda Bangga Kencana Jabar 2023, Kang Emil : 1 PNS Asuh 1 Anak Stunting
TAHUEKSPRES, BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Provinsi Jawa Barat di Hotel Holiday Inn Kota Bandung, Selasa (14/02/2023).
Rapat Kerja Daerah ini mempresentasikan dan mendiskusikan terkait upaya-upaya yang telah dilakukan serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program Bangga Kencana dan penurunan stunting di Jawa Barat.
Berbagai pemangku kebijakan turut hadir, seperti perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat dan stakeholder lainnya.
Di Jawa Barat, program Bangga Kencana diintegrasikan dengan salah satu program prioritas pembangunan kesehatan, yakni program penurunan stunting.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengingatkan, Stunting merupakan masalah yang harus ditanggulangi bersama oleh semua pihak. Salah upaya nya adalah dengan menggaungkan bapak asuh asuh anak stunting.
“Satu pns jadi bapak asuh anak stunting, sehingga 800.000 anak stunting diurus oleh 800.000 PNS. Maka kita bisa lihat dua tahun kedepan akan seperti apa Provinsi Jawa Barat,” jelas Gubernur yang akrab disapa Kang Emil.
Menurut Ridwan Kamil, Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Jawa Barat sangat mendukung kemajuan Indonesia terutama menghadapi bonus demografi di Tahun 2045.
“Tidak boleh ada stunting didalam generasi kita, harus menciptakan generasi kompetetif dan bebas stunting,” pungkas Ridwan
Indikator Pencapaian Program Bangga Kencana
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Wahidin menyampaikan, Rapat Kerja Daerah ini diharapkan dapat mengkonsolidasi dan menggalang penguatan komitmen bersama.
Seluruh pihak dan pemangku kebijakan diharapkan dapat mensukseskan pelaksanaan Program Bangga Kencana di Jawa Barat pada tahun 2023 sesuai RPJMN 2020-2024.
Adapun kaitan dengan pelaksanaan program bangga kencana di Jawa Barat, tercapai keberhasilan dengan indikator melambatnya laju pertumbuhan penduduk Jawa Barat menjadi 1,34 % pada tahun 2020 serta Pola Kelahiran Total (TFR) yang mencapai 2,11 %.
“Hasil TFR menunjukan bahwa Jawa Barat telah menuju Replacement Level atau Penduduk Tumbuh Seimbang dimana seorang Ibu akan digantikan oleh 1 Anak Perempuan,” Jelas Wahidin.
Sementara itu, berdasarkan Hasil Long Form Sensus Penduduk Tahun 2020 yang telah dirilis BPS. Kelahiran Kelompok Umur (ASFR) Usia 15-19 Tahun yang turun menjadi 24,46/1000.
Sehingga pencapaian penurunan angka kelahiran dan pertumbuhan penduduk tersebut menjadi salah satu indikator evaluasi keberhasilan dan perencanaan program Bangga Kencana kedepannya.