Sekelompok remaja terekam CCTV melakukan Aksi perang sarung, kejadian tersebut terjadi di tengah jalan raya pelintasan Bandung-Cirebon, sekitar pukul 00.02 WIB, tepatnya di depan Gudang Pupuk/Tahu Bagus Sari perbatasan Desa Legok Kidul/Kaler Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang, Kamis (14/3/2024).
Kejadian tersebut telah di konfirmasi oleh pihak Desa Legok Kidul bahwa kejadian perang sarung benar adanya, lewat Kepala Seksi Pemerintahan Desa Legok Kidul Budi Kurniawan, yang menerima laporan dari Kepala Dusun satu.
“Saya dapat laporan dari Kadus pas Subuh bahwa ada kejadian itu (perang sarung), udah terkonfirmasi kejadian tersebut benar adanya,” kata Budi.
Namun saat ini sambung Budi, belum jelas pelaku pada kejadian tersebut, apakah warga Desa Legok Kidul atau bukan, pihaknya sedang mencari informasi terkait kejadian.
“Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan RT/RW setempat, antisipasi bilamana hal tersebut terjadi kembali,” tambah Budi.
Budi juga menjelaskan bahwa kejadian tersebut tidak hanya sekali terjadi, sempat terjadi di tahun lalu, dan pada saat itu pelaku perang sarung yang merupakan warga Desa Legok Kidul dan Kaler diamankan di Polsek setempat untuk diberikan pembinaan.
“Nah, kalo waktu itu (tahun lalu) pernah kejadian saya pun ikut membantu untuk membereskan kejadian tersebut, membawa ke polsek, waktu itu pelakunya warga Desa Legok Kidul dan Legok Kaler,” katanya.
Kejadian perang sarung tersebut dikhawatirkan memakan korban luka bahkan nyawa, karena terindikasi bahwa di bagian dalam sarung di isi benda keras atau tajam.
“Ketakutan saya kejadian perang sarung tersebut memakan korban, entah itu luka bahkan nyawa, karena a dulu sempat ada yang isi sarungnya itu batu atau besi,” ungkap Budi.
Budi mengatakan Kejadian tersebut menjadi catatan pihaknya serta pihak keamanan, bilamana terjadi kembali hal seperti demikian dengan tegas akan memberikan binaan kepada pelaku, demi ketertiban lingkungan.
“Kalau terjadi hal seperti demikian, kami dan pihak keamanan, akan berusaha memberikan binaan terhadap pelaku kejadian perang sarung tersebut, bahwa yang dilakukan itu membahayakan,” pungkas Budi.
