Sumedang

PLN Sumedang Hadirkan Listrik Andal Saat Peringatan Hari Desa Nasional di Ciebureum

TAHUEKSPRES, SUMEDANG – Siaga kelistrikan selama 2 hari, pada 14-15 Januari 2025 lalu, telah dilaksanakan oleh PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumedang demi mendukung kelancaran Peringatan Hari Desa Nasional, yang terpusat di Desa Cibeureum Kulon, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar).

Hari Desa Nasional ditetapkan setiap tanggal 15 Januari berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 23 Tahun 2024. Hari Desa ditetapkan untuk menunjukkan penguatan peran desa dan dalam rangka membangun pemahaman masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan agar menjadikan desa sebagai subjek pembangunan, pemberdayaan masyarakat, pusat pertumbuhan dan kebudayaan daerah, serta untuk mempublikasikan kemajuan desa.

Baca Juga :  Wujudkan Pelayanan Prima, PLN Sumedang Lakukan Upskilling Petugas Baca Meter

Di sela meninjau siaga peringatan Hari Desa kemarin, Ramdani Agustiyansah, Manager PLN UP3 Sumedang menyatakan dalam siaga kali ini PLN UP3 Sumedang kerahkan 18 petugas.

“Untuk mendukung kelancaran hari ini kami menyiapakan 2 genset dengan kapasitas 40 dan 50 kVA serta 2 UPS dengan kapasitas 30 kVA dan 100 kVA dengan 3 unit kendaraan roda empat yang disiagakan.

Baca Juga :  Program LUTD Jabar Smile Run, PLN Sumedang Sambungkan Listrik Gratis untuk Belasan Keluarga

Persiapan siaga sudah kami laksanakan sejak kemarin untuk memastikan pasokan listrik pada acara Hari Desa Nasional ini berjalan tanpa kendala.

Kami juga intens berkomunikasi dengan stakeholder terkait baik pihak pemerintah daerah maupun TNI dan POLRI untuk memudahkan koordinasi pelaksanaan siaga Hari Desa ini,” ujar Ramdani.

Di tempat berbeda, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Murdifi menyampaikan, bahwa PLN akan terus menguatkan sinergi dengan pihak terkait untuk mendorong kemajuan desa.

Baca Juga :  PLN Sumedang Imbau Pelanggan Catat Pemakaian Listrik Sebelum Mudik

“Provinsi Jawa Barat memiliki lebih dari 5000 desa yang kesemuanya harus sudah berlistrik, atau dengan kata lain ratio elektrifikasi mencapai 100 persen.

Kami tentu tak bisa bergerak sendiri, sehingga memerlukan sinergi dengan stakeholder agar dapat bersama-sama membangun kelistrikan sampai ke pelosok desa.

Dengan hadirnya listrik di desa, diharapkan mampu merealisasikan amanat untuk membangun dan memajukan masyarakat desa, sehingga mendorong kemandirian dan kesejahteraan,” tutup Agung. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button