Mahasiswa UI Demo Tolak Bayar Parkir di Area Kampus dan ‘Penculik Kucing’
Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia melakukan unjung rasa dengan berjalan kaki dari Stasiun Universitas Indonesia menuju Gedung Rektorat, Senin (8/7). Mereka yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa menolak kebijakan kampus yang akan memberlakukan parkir berbayar di area kampus.
Rencananya ujicoba parkir berbayar akan diberlakukan pada 15-16 Juli mendatang, untuk motor dikenai biaya Rp. 5rb dan mobil Rp. 20rb, Namun biaya ini diberlakukan jika kendaraan parkir melebihi waktu 15 menit, jika kurang tidak dikenai biaya.
Dalam orasinya, para mahasiswa meneriakan yel-yel yang bernada sindiran. “Di sana bayar, di sini bayar. Di mana-mana disuruh bayar,” teriaknya.
Salah satu orator, Manik Magana, menyebut pihak rektor tidak bisa membedakan jalan umum dan parkiran. “Kami menolak kebijakan bapak tentang secure parking, salah satu logika berpikir bapak adalah tidak bisa membedakan jalan dan parkiran,” tuturnya seperti yang dilansir detik.com.
Selain itu juga salah satu mahasiswa yang ikut demo menyebutkan jika waktu 15 menit dengan aturan kecepatan harus di bawah 30km/jam tidak akan cukup berkeliling di kampus UI.
“Kalau melebihi 15 menit kena biaya 5 ribu motor, kalau mobil 20 ribu. (Di bawah 15 menit) enggak kena biaya, tapi ada peraturan kecepatan di UI itu maksimal 30km/jam, dan dengan kecepatan segitu ga bisa keliling UI dibawah 15 menit,” tutur seorang mahasiswa.
Masih di tempat yang sama, para mahasiswa juga menolak kebijakan rektor tentang penertiban hewan liar. Para mahasiswa menilai kebijakan rektor dilakukan sepihak tidak melibatkan pihak mahasiswa pecinta hewan.
Dalam orasinya para mahasiswa meneriakkan yel-yel “Mana dimana tukang culik kucing, tukang culik kucing ada di Rektorat UI.”