Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat IX, Ateng Sutisna, mendorong agar pembayaran dam atau denda haji dan umrah bisa dilakukan di Indonesia menggunakan domba dari peternak lokal. Menurutnya, kebijakan ini akan memberikan dampak positif bagi industri peternakan domba dan kesejahteraan masyarakat.
“Salah satu solusi yang saya sarankan kepada pemerintah adalah bernegosiasi dengan Arab Saudi agar pembayaran dam atau denda haji dan umrah bisa dilakukan di Indonesia. Domba-dombanya dari peternak kita, dipotong di Indonesia, dan dibagikan ke kaum dhuafa di Indonesia,” kata Ateng, Senin (4/2/2025).
Ateng menilai Sumedang memiliki potensi besar dalam sektor peternakan domba. Selain masyarakat yang terbiasa dengan sistem breeding ternak, daerah ini juga memiliki sumber pakan melimpah. Limbah tahu khas Sumedang, misalnya, dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif yang kaya nutrisi.
“Potensi pakan di Sumedang luar biasa. Ampas tahu dari industri tahu Sumedang bisa jadi sumber pakan ternak yang baik. Selain itu, lahan hijau yang luas dan ketersediaan pakan konsentrat juga mencukupi,” ujarnya.
Meski potensinya besar, Ateng mengakui masih ada kendala yang harus dihadapi peternak, seperti akses pasar yang terbatas dan modal usaha yang minim. Ia menekankan perlunya pola kemitraan inti-plasma melalui koperasi atau pengusaha agar peternak kecil bisa berkembang.
“Intinya kita harus membangun ekosistem peternakan yang lebih modern dan berkelanjutan. Jika dikelola dengan baik, sektor ini bisa jadi andalan perekonomian masyarakat Sumedang,” tutupnya.
