KulinerWisata

dr. Dito Terpilih Menjadi Ketua BPC PHRI Sumedang Periode 2023-2028

Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sumedang menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) di tempat wisata Kampung Karuhun, Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan, Kamis (3/8).

Dalam Muscab yang ke-3 ini, terpilih dr. R Harnandito Yudhitia atau yang akrab disapa dr. Dito, sebagai ketua BPC PHRI Sumedang periode 2023-2028.

“Hari ini adalah acara Musawarah Cabang, ini merupakan amanat organisasi dimana tongkat estapet kepemimpinan ini secara periodik dilakukan,” tutur Nana Mulyana, selaku Ketua BPC PHRI Sumedang periode sebelumnya.

Anggota PHRI Sumedang saat menggelar Muscab ke-3 di Kampung Karuhun.

Menurut pemilik tempat wisata Kampung Karuhun ini, Muscab dilakukan untuk mencari figur-figur dan tokoh dibidang perhotelan dan restoran yang kelak akan meneruskan estapet kepemimpinan.

“Saya tentu melihat potensi Sumedang sekarang itu jauh luar biasa. Dimana tingkat kunjungan wisatawan yang ke Sumedang itu naik sangat signifikan dibanding dengan sebelum era pandemi Covid-19. Sekarang kenaikannya sampai 30%,” kata Nana.

Dengan begitu, lanjut Nana, ini peluang bagi sektor perhotelan dan restoran, bagaimana mereka bisa berlomba-lomba untuk meningkatkan daya tarik tersendiri untuk menggaet setiap pengunjung.

“Ini menjadi satu potensi yang luar biasa besar, sehingga nanti diharapkan Sumedang menjadi salah satu kota tujuan kuliner di Jawa Barat,” terangnya.

Foto bareng anggota PHRI Sumedang disela Muscab ke-3 di Kampung Karuhun.

Ketua BPC PHRI Sumedang terpilih, dr. Dito juga berharap, dimasa kepemimpinannya kedepan, PHRI Sumedang dapat melanjutkan program-program yang sudah baik sebelumnya, kemudian membuat kembali program-program inovasi yang belum sempat dilakukan di periode sebelumnya.

“Terutama dalam hal menunjang pembangunan ekosistem kepariwisataan di Kabupaten Sumedang dengan harapan ke depan, PHRI Sumedang dapat menjadi agregator, accelerator, inovator, dan kolaborator,” terang dr. Dito.

Ia menjelaskan, PHRI Sumedang harus menjadi agregator, yaitu rumah kedua bagi para pelaku usaha pariwisata, terutama hotel, resto, cafe, kuliner, dan institusi pendidikan kepariwisataan.

Kemudian yang kedua dapat menjadi accelerator bagi para anggotannya, sehingga siapapun pelaku usaha kepariwisataan yang bergabung di PHRI Sumedang ini dapat naik kelas secara bisnis dengan program-program yang dimiliki oleh organisasi.

Ketiga PHRI Sumedang harus menjadi inovator untuk program-program ataupun ide-ide kebijakan pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Sumedang. Dan yang terakhir harus menjadi kolaborator antara internal atau anggota kepada pihak external atau stekholder pariwisata di luar organisasi.

“Mudah-mudahan dengan empat visi ini menjadi agregator, menjadi accelerator, inovator, dan kolaborator. Mudah-mudahan PHRI Sumedanh bisa semakin memberikan manfaat dan berdampak besar bagi anggotannya, yaitu pelaku usaha di kepariwisataan dan berdampak juga terhadap pembangunan industri pariwisata yang ujungnya membantu membangun ekonomi masyarakat di Kabupaten Sumedang,” terang pemilik Sapphire Park City ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button