Dampak Gempa Sumedang, Siswa SDN Sudapati Belajar di Tenda Terpal Akibat Bangunan Rusak

TAHUEKSPRES, SUMEDANG – Gempa yang mengguncang Sumedang beberapa waktu lalu berdampak pada rusaknya beberapa fasilitas di berbagai wilayah di Kabupaten Sumedang. Hal tersebut termasuk rusaknya bangunan SDN Sudapati di Desa Pajagan Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang. Bahkan beberapa siswa sampai harus belajar di bawah tenda terpal.
Salah satu guru SDN Sudapati, Dedeh, mengatakan siswa belajar di tenda sejak Rabu (17/1/2024). Namun sebelum belajar di bawah tenda terpal, para siswa bahkan belajar di depan ruangan kelas yang rusak.
“Tau sendiri ya namanya anak SD, makanya udah aja di luar, takutnya terjadi hal gimana gimana gitu,” sambung Dedeh saat di wawancarai wartawan Tahu Ekspres pada Kamis (18/1/2023).
Dedeh mengatakan, awal mula diketahui kerusakan bangunan sekolah adalah ketika para siswa masuk sekolah pasca liburan semester. “Pas masuk soalnya kan (sebelumnya) libur. Gak ada yang ke sekolah ada yang piket, saya piket juga di luar (ga cek ruangan kelas) aja gitu, disini di kantor. Pas masuk sekolah anak-anak, ya allah (bangunan kelas rusak),” lanjut Dedeh.
Dedeh sempat mengajak berkeliling untuk meninjau bagian-bagian bangunan sekolah yang mengalami kerusakan. Pantauan Tahu Ekspres beberapa ruangan kelas dan toilet mengalami retak-retak. Namun ada beberapa ruangan yang mengalami kerusakan berat seperti tembok roboh dan langit-langit yang rusak.
Lebih lanjut, Dedeh menceritakan sekitar 68 Siswa dari tiga kelas, yakni siswa kelas 3, siswa kelas 4, dan siswa kelas 6 terpaksa belajar di luar ruangan di bawah tenda terpal bantuan dari salah satu organisasi masyarakat (Ormas). Sedangkan kelas 5 belajar di UKS..
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala SDN Sudapati, Cucu Ruhiati, berdasarkan keterangannya, tenda terpal yang dimanfaatkan untuk tempat belajar merupakan bantuan dari ormas Angkatan Muda Siliwangi (AMS).
Cucu pun menceritakan, siswa yang belajar di bawah tenda sudah menginginkan kembali belajar di dalam ruangan. “Anak-anak yang sudah merasakan bilang, Bu saya mau di kelas, ya nanti kita cari solusi,” terangnya.
Adapun perihal permasalahan saat ini, Cucu mengatakan pihaknya telah berembuk bahwa pihak sekolah akan membuat sekat di kelas 1 sehingga bisa digunakan untuk dua kelas.
“Kalo anak-anak diluar belajar juga kan cuaca buruk. Alhamdulillah saat ini masih panas, tapi kan kalau lama-lama cuaca panas tidak akan nyaman buat anak belajar juga,” pungkas Cucu