Begini Penjelasan Keterwakilan Perempuan Pada Seleksi Panwaslu Kecamatan

Badan Pengawasan Pemilu Kabupaten Sumedang mengadakan seleksi bagi calon Pengawas Pemilu Kecamatan berbasis Computer Assisted Test (CAT) di SMK Informatika Sumedang, Jl. Angkrek Situ No.19, Sabtu (15/10).
Seleksi CAT berlangsung 6 (enam) sesi, mulai Jam 08.00 sampai dengan Jam 20.30 WIB. Dari 572 peserta yang dinyatakan lolos secara administrasi, hanya 49 peserta yang tidak hadir mengikuti test.
Menurut Ketua Pokja Pembentukan Panwascam Bawaslu Kabupaten Sumedang, Minatillah, seleksi CAT secara serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.
“Adapun soal itu sama, di drop dari pusat, kita selaku petugas dari daerah tidak tahu soal apa saja yang diberikan kepada peserta,” kata Mina.
Ia menjelaskan, masing-masing peserta diberikan ID/Kode tertentu untuk bisa login menjawab soal. Satu peserta dengan peserta lainnya memiliki soal yang berbeda.
“Jadi ada 1.000 soal yang di drop dari pusat itu di acak, masing-masing peserta hanya diberi 100 pertanyaan dengan waktu 90 menit,” katanya.
Untuk hasilnya, nilai bisa dilihat oleh masing-masing peserta, namun petugas Bawaslu Sumedang tidak mengetahui sebelum nanti ada rekapan nilai yang diberikan dari Bawaslu Provinsi.
“Masing-masing peserta dapat melihat hasilnya di akhir test tadi, tapi kita tidak tahu sebelum ada rekap dari Provinsi,” tuturnya.
Adapun seleksinya, masih kata Minatillah, masing-masing Kecamatan akan dipilih 6 peserta dengan nilai tertinggi. Baik itu perempuan semua yang lolos CAT, laki-laki semua atapun campuran.
Ia menambahkan, jika 6 peserta dengan nilai tertinggi itu ada perempuan, maka bisa diperhatikan keterwakilan perempuan lolos terpilih menjadi Panwaslu Kecamatan.
“Seleksi CAT itu kan nilainya 40%, nah nanti wawancara 60% nilainya, jadi peluang keterwakilan perempuan lebih besar lolos jika masuk 6 besar nilai tertinggi CAT karena amanat undang-undang keterwakilan perempuan 30% harus diperhatikan, walaupun tetap, penilaian kelulusan merupakan nilai akumulasi dari CAT dan Wawancara,” sambung Mina.
Keterwakilan perempuan 30% itu, kata Minatillah, harus diperhatikan, bukan berarti dipaksakan harus ada perempuan, tetap seleksi ini berbasis kompetensi.
Ia juga menjelaskan, rencananya pengumuman hasil seleksi CAT ini akan di umumkan 17 Oktober 2022. Kemudian dipilih 6 orang per kecamatan untuk ditest wawancara.
“Namun kita melihat rekapitulasi di daerah yang lain juga, jika tidak ada kendala akan diumumkan sesuai timeline, karena ini sifatnya serentak seluruh Indonesia,” katanya.