PW Pemuda PUI Jabar Desak Ketua DPRD Kuningan Minta Maaf atau Mundur
BANDUNG – Tak hanya dari para netizen dan warga Kabupaten Sumedang saja yang mengkritik ungkapan Ketua DPRD Kuningan Provinsi Jawa Barat, Nuzul Rachdy tekait kata ‘jangan sampai Husnul ini membawa limbah, limbah wabah dan limbah segalanya’.
Kiyai dan Alim Ulama khususnya para santri pun ikut menanggapi serius ungkapan itu. Bahkan menimbulkan kekecewaan dan kekesalan, karena dinilai sangat tidak etis.
Seperti diungkapkan Ketua Umum PW Pemuda PUI Jawa Barat, Deden Tazdad. Dia ikut mengecam pernyataan tersebut. Meurutnya, hal itu tidak mencerminkan wakil rakyat dan pengayom masyarakat sebagaimana layaknya ketua DPRD.
Kalimat itu, kata Deden sudah melukai, bukan hanya masyarakat, Pondok Pesantren, Lembaga Pendidikan, Keagamaan, tetapi juga Ormas Islam khususnya Organisasi Kepemudaan seperti Pemuda PUI. Apalagi banyak masyarakat dari Kabupaten Kuningan bahkan dari seluruh pelosok negeri, juga tengah mengenyam pendidikan di Husnul Khotimah, serta sudah banyak juga yang menjadi alumni.
“Kami Pemuda PUI Jawa Barat bersama Santri Husnul Khotimah serta seluruh Santri dimanapun berada, mengecam keras dan menuntut Ketua DPRD Kabupaten Kuningan segera meminta maaf langsung dan secara terbuka ke publik,” tegasnya.
“Kami juga meminta panglima santri yang juga Wakil Gubernur Jabar KH. UU Ruzhanul Ulum agar segera turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini,” tambah Deden.
Dia meminta, hal itu jangan sampai memicu kemarahan lebih luas lagi. Karena solidaritas santri sudah sangat teruji, namun malah tersakiti .
“Segera minta maaf, atau anda mundur saja!,” pungkas Deden. (**)