
TAHUEKSPRES, SUMEDANG – Guna membuka peluang kerja dan meningkatkan keterampilan, puluhan anak muda di Kabupaten Sumedang mengikuti pelatihan barista yang diinisiasi oleh UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumedang, Senin (24/2/2025).
Program itu dilaksanakan, memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025.
Pelatihan barista ini mendapat respons positif dari para peserta, salahsatunya Oni (32), yang mengaku mendapatkan pengalaman berharga dalam mengolah dan menyajikan kopi.
“Pelatihan ini sangat membantu saya. Kami diajarkan berbagai hal tentang dunia kopi. Mulai dari teori hingga praktik langsung dalam mengolah kopi menjadi minuman yang siap dinikmati,” ujarnya.
Selain meningkatkan keterampilan, Oni menambahkan bahwa pelatihan itu juga membuka peluang untuk memperluas jaringan sosial, terutama dalam industri kopi.
“Saya juga bertemu banyak orang baru dan menambah relasi di industri perkopian. Ini sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin berkarier sebagai barista profesional atau membuka usaha sendiri,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pentingnya keterampilan yang diperoleh dalam pelatihan itu, seperti teknik manual brew dan penggunaan mesin espresso secara profesional, yang sangat berguna dalam dunia kerja.
“Saya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang atas kesempatan ini. Dengan keterampilan yang saya dapatkan, saya merasa lebih siap untuk bekerja di industri kopi atau bahkan merintis usaha sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BLK Sumedang, Rita Fitriani, menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk membekali tenaga kerja lokal agar lebih siap menghadapi persaingan di dunia usaha.
“Kami ingin memastikan anak muda Sumedang memiliki keterampilan yang relevan dan bisa terserap di pasar kerja. Industri kopi berkembang pesat, dan kami berharap pelatihan ini bisa menjadi bekal bagi peserta untuk berkarier sebagai barista profesional atau membuka usaha sendiri,” kata Rita.
Selain pelatihan barista, Rita menjelaskan bahwa anggaran DBHCHT juga dialokasikan untuk berbagai pelatihan lain, seperti menjahit, pembuatan roti dan kue, serta servis sepeda motor injeksi.
“Program pelatihan ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (*)