Partisipasi Pemilih Pilkada Sumedang Urutan ke-4 Tertinggi se-Jabar
Sumedang – Partisipasi pemilih Pilkada Sumedang 2024 berada di peringkat keempat tertinggi di Jawa Barat. Berdasarkan data yang dirilis KPU Jawa Barat melalui akun Instagram resminya, @kpuprovinsijabar, Kabupaten Sumedang mencatat partisipasi sebesar 74,27 persen. Posisi ini berada di bawah Pangandaran (78,42 persen), Kota Tasikmalaya (76,91 persen), dan Majalengka (76,44 persen). Sementara itu, partisipasi terendah dicatat Kota Bekasi dengan 55,05 persen.
Ketua KPU Sumedang, Ogi Ahmad Fauzi, mengungkapkan bahwa angka partisipasi tersebut mengalami penurunan dibandingkan Pilkada 2018. “Iya, terkait dengan angka partisipasi, memang jika dibandingkan dengan pilkada tahun 2018 ada penurunan 4 persen. Kalau di pilkada sebelumnya, angka partisipasi kita 78 persen, sedangkan di pilkada 2024 ini, angka partisipasi kita 74 persen,” ujar Ogi saat diwawancarai, Kamis (5/12/2024).
Meski ada penurunan, Ogi menilai capaian ini tetap membanggakan karena Sumedang masih berada di jajaran empat besar daerah dengan partisipasi tertinggi di Jawa Barat. “Tapi walaupun ada penurunan, sekiranya penurunan ini menjadi tren nasional. Kalau dilihat lagi, jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain, sebetulnya dengan angka 74 persen ini, Sumedang masih masuk 4 besar,” tambahnya.
Ogi juga menyoroti pentingnya pelaksanaan Pilkada yang aman dan kondusif. “Walaupun angka partisipasi ini turun, alhamdulillah Pilkada berjalan dengan aman, damai, dan kondusif. Itu sekiranya lebih penting. Dengan angka partisipasi ini juga menjadi bahan evaluasi kita bersama, saya kira bahwa KPU beserta stakeholder lainnya akan berupaya meningkatkan angka partisipasi di masa mendatang,” pungkasnya.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Sumedang, Fajar Septian, menambahkan bahwa tren penurunan partisipasi tidak hanya terjadi di Sumedang, tetapi juga secara nasional. “Faktor penurunannya secara nasional memang KPU RI pun mengantisipasi ke kabupaten/kota untuk partisipasi pemilih ini. Memang ada kejenuhan politik karena faktor pemilu dan pilkada di tahun yang sama,” ujar Fajar saat ditemui di ruang kerjanya.
Fajar juga menjelaskan bahwa tingkat partisipasi yang tinggi di Pangandaran dan Kota Tasikmalaya dipengaruhi oleh jumlah pemilih yang relatif lebih sedikit dibandingkan Sumedang. “Yang paling tinggi itu di Pangandaran, kemudian Tasik dan Majalengka. Keempatnya adalah Sumedang. Kalau di Pangandaran dan Kota Tasik, karena pemilihnya tidak terlalu signifikan tinggi,” terangnya.