Makan Bergizi Gratis ala Kafe Resmi Diluncurkan di SMPN 1 Jatinangor

Sumedang – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto resmi diluncurkan di SMPN 1 Jatinangor, Sumedang, pada Senin (13/1/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh unsur Forkopimcam Jatinangor, Kapolres Sumedang, Dandim 0610/Sumedang, perwakilan Dinas Pendidikan Sumedang, dan Puskesmas Jatinangor.
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG dalam program ini dikelola oleh dLegend Cafe dan Yayasan Nur Aminah Kasih sebagai mitra dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Sebagai informasi, di SMPN 1 Jatinangor terdapat 1.097 siswa yang menerima manfaat dari program ini. Mitra juga menyediakan makanan bergizi untuk SDN Cikeruh I, SDN Cikeruh II, SD Negeri Ciawi, SD Kananga, SD Negeri Sayang, SDN Mekarsari Jalan Sayang, SDN Cipacing I, SDN Cipacing II, dan SMPN 1 Jatinangor, dengan total 3.227 siswa.
“Jadi menu untuk MBG ini, selain bergizi, kita sesuaikan juga dengan selera anak-anak. Jangan sampai anak-anak tidak bahagia. Kalau anak-anak tidak bahagia, tentunya tidak dimakan. Tetapi kalau enak, saya yakin anak-anak akan menghabiskan makanan ini,” ujar Dandim 0610/Sumedang, Letkol Kav Christian Gordon Rambu, yang hadir dalam acara tersebut.
Salah seorang siswa kelas VIII SMPN 1 Jatinangor, Aprilia, mengatakan bahwa menu makanan dengan konsep ala kafe dari dLegend Cafe terasa enak.
“Alhamdulillah, menu makanannya enak. Ada sayur, daging, tahu, sama buah-buahan,” ungkap Aprilia.
Ia merasa senang dengan adanya program ini karena mendapatkan makan siang yang bergizi secara gratis. “Tentu senang. Sudah enak, bergizi, gratis lagi,” katanya.
Menurut pemilik dLegend Cafe, kadar gizi pada menu MBG terbagi menjadi dua kategori. Untuk anak TK hingga kelas 3 SD, setiap porsi bernilai Rp8.000, sedangkan untuk kelas 4 SD hingga SMP, setiap porsi dihargai Rp10.000.
“Jadi kadar gizinya dibagi dua. Untuk TK hingga kelas 3 SD itu sekitar 410-430 kalori, sedangkan kelas 4 SD ke atas sekitar 710-730 kalori. Semua makanan di sini diawasi oleh ahli gizi. Untuk wilayah Jatinangor, saya juga bekerja sama dengan puskesmas,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa sebelum makanan diberikan kepada anak-anak, sampel makanan disimpan untuk pengawasan lebih lanjut.
“Untuk memenuhi kebutuhan program MBG ini, kami telah menyediakan satu dapur di Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, dengan jumlah karyawan sebanyak 50 orang,” tambahnya.
Program ini disambut baik oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMPN 1 Jatinangor, Hendri. Ia mengungkapkan rasa syukur atas hadirnya program tersebut.
“Sangat bersyukur sekali kita di sini ada makanan bergizi gratis. Anak-anak sangat bahagia, ini bisa menambah gizi mereka,” ujarnya.
Menurut Hendri, program ini sangat membantu keluarga yang selama ini mengandalkan makanan dari rumah atau jajan sendiri.
“Biasanya anak-anak bawa makanan sendiri atau jajan. Sekarang ada bantuan makanan bergizi, ini sangat bermanfaat untuk anak-anak kami,” tambahnya.
Meskipun baru berjalan sebagai pilot project, Hendri menyebut program ini sudah memberikan dampak positif.
“Efektifnya, ke depan mudah-mudahan anak-anak lebih sehat dan semoga berkelanjutan,” harapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terlaksananya program tersebut. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu program ini. Semoga ada berkahnya dan anak-anak lebih sehat,” pungkasnya.