PendidikanSosialSumedang

Mahasiswa UNSAP Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Penyuluhan Teras Hijau di Desa Girimukti 

Sumedang – Mahasiswa Universitas Sebelas April (UNSAP) yang tergabung dalam Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Desa Girimukti melaksanakan Program Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Penyuluhan Teras Hijau sebagai bentuk kontribusi akademik dalam mendukung program Zero New Stunting di Kabupaten Sumedang, Kamis (06/02/25).

Dosen Pembimbing Lapangan, Poppy Anggraeni, S.T., M.Pd., menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang serta mendorong pemanfaatan lahan pekarangan rumah sebagai sumber pangan mandiri.

“Kami berharap program ini dapat membantu masyarakat memahami pentingnya pola makan sehat serta memberikan solusi jangka panjang dalam pencegahan stunting melalui pertanian rumah tangga,” ujarnya. 

Baca Juga :  Mahasiswa di Jatinangor Dikejutkan Ular Kobra, Damkar Berhasil Lakukan Evakuasi

Ketua Tim KKN Tematik Desa Girimukti, dalam pernyataannya, menjelaskan bahwa program ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya kasus stunting di Desa Girimukti, yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya pemahaman masyarakat mengenai pola makan bergizi.

“Kami mencatat ada 52 anak yang mengalami stunting di desa ini. Melalui sosialisasi dan penyuluhan ini, kami ingin memberikan edukasi serta solusi praktis agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan gizi secara mandiri,” katanya. 

Bidan Desa Girimukti yang turut serta dalam kegiatan ini menambahkan bahwa stunting bukan hanya masalah gizi, tetapi juga dipengaruhi oleh pola asuh dan kebiasaan keluarga.

Baca Juga :  KKNT UNSAP Desa Cisalak Gelar Pengembangan Budidaya Maggot BSF serta Pemasaran Produk UMKM melalui Seminar Kewirausahaan

“Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa gizi yang baik harus dimulai sejak masa kehamilan. Kami berharap melalui program ini, kesadaran akan pentingnya gizi seimbang semakin meningkat,” tuturnya. 

Selain sosialisasi, Tim KKN Tematik juga bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wilayah Sumedang Utara untuk memberikan pelatihan tentang pemanfaatan lahan pekarangan rumah. Salah satu penyuluh pertanian menyampaikan bahwa masyarakat masih kurang memanfaatkan lahan yang tersedia.

“Banyak pekarangan yang dibiarkan kosong padahal bisa dimanfaatkan untuk menanam sayuran dan buah-buahan yang kaya nutrisi. Dengan sedikit usaha, masyarakat bisa memiliki sumber pangan mandiri,” jelasnya. 

Baca Juga :  Insiden Lebah Masuk Helm, Aktivis Mahasiswa Sumedang Alami Bengkak di Area Mata

Sebagai bagian dari program ini, sebanyak 10.000 bibit tanaman yang terdiri dari 60 paket bibit cabai, 35 bibit buah naga, dan 3 bibit srikaya telah didistribusikan kepada masyarakat. Salah satu warga penerima bibit menyambut baik program ini dan mengungkapkan harapannya.

“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah memberikan edukasi dan bibit tanaman. Semoga ke depan kami bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga,” ujarnya.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button