Debat Perdana Pilkada Sumedang, Ini Kata Pemerhati Sosial dan Politik
TAHUEKSPRES, SUMEDANG – Akademisi dan pemerhati sosial politik, beberkan prediksi debat pilkada Sumedang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) memfasilitasi debat perdana pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sumedang dalam upaya memberikan informasi komprehensif kepada masyarakat pemilih dalam menentukan pilihan mereka.
Akademisi dan Pemerhati Sosial Politik, Ermi Triaji, mengatakan bahwa jika visi-misi paslon berpatokan pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumedang membuat visi antar calon tidak akan terlalu berbeda.
“Kalau para paslon dalam membuat visi misi semuanya berpatokan pada RPJPD yang baru dirumuskan pemerintah dan DPRD, sepertinya tidak akan terlalu banyak perbedaan visi antar calon,” ujar Ermi kepada Tahu Ekspres, Selasa, (29/10/2024).
Ermi menjelaskan bahwa debat Pilkada Sumedang akan mengungkap strategi operasional para calon dan menguji wawasan mereka terhadap isu-isu penting daerah.
“Tinggal pas debat nanti dieksplorasi langkah-langkah operasional yang akan dilakukan. Di sini bedanya, selain dalam debat kita bisa melihat kemampuan daya nalar antar calon dan penguasaannya terhadap masalah-masalah pemerintahan dan Sumedang,” tambahnya.
Menurut Ermi, debat ini diprediksi akan didominasi oleh calon berpengalaman yang sudah lama berkecimpung di pemerintahan, seperti Ridwan Solichin, Dony Ahmad Munir, Irwansyah, dan Hendrik Kurniawan, yang memiliki pemahaman mendalam terhadap isu-isu strategis di Sumedang.
“Tentu saja, figur cabup dan cawabup yang sudah malang melintang di pemerintahan akan lebih menguasai debat nanti. Dari Paslon 1 ada Kang Ridwan Solichin, Paslon 2 ada Kang Dony Ahmad Munir, di Paslon 3 ada Kang Irwansyah, dan Paslon 4 ada Kang Hendrik Kurniawan,” jelas Ermi.
Ermi juga menyoroti kemungkinan tema debat yang akan diusung paslon. Menurutnya, paslon petahana Dony-Fajar akan membawa isu keberlanjutan, sementara paslon lain, seperti Eni-Ridwan, Hendrik-Lucky, dan Irwansyah, akan mengangkat semangat perubahan sebagai kritik terhadap pemerintahan Dony sebelumnya.
“Paslon Dony-Fajar sebagai petahana akan mengusung isu keberlanjutan. Sebaliknya, paslon seperti Eni-Ridwan, Hendrik-Lucky, dan Irwansyah akan membawa antitesis perubahan untuk mewakili pihak yang kecewa terhadap pemerintahan sebelumnya,” katanya.
Jika debat berfokus pada tema transformasi pembangunan menuju kesejahteraan masyarakat, Ermi memprediksi publik akan menyoroti langkah konkret yang ditawarkan para paslon untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di Sumedang, terutama di bidang peningkatan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, infrastruktur, serta penanganan kerusakan lingkungan di sekitar Tampomas dan pasca pembangunan Waduk Jatigede.
“Saya kira tema transformasi pembangunan akan menarik perhatian publik, terutama terkait langkah paslon dalam memecahkan masalah seperti ekonomi, kesejahteraan masyarakat, infrastruktur, dan lingkungan di seputar Tampomas dan Waduk Jatigede,” ungkap Ermi.
Ermi memprediksi, Dony-Fajar akan menghadapi tantangan berat dari paslon Hendrik-Lucky dan Irwansyah Mustikaningrat, serta akan mendapat banyak kritik dari paslon Eni-Ridwan.
“Saya prediksikan Dony-Fajar akan menghadapi lawan yang alot dari Hendrik-Lucky dan Irwansyah Mustikaningrat, serta banyak pernyataan kritis dari Eni-Ridwan,” pungkasnya.