BRIN : Sektor Peternakan Masih Memerlukan Kemandirian Bibit
TAHUEKSPRES, SUMEDANG – Sedikitnya 100 orang warga Sumedang mengikuti Pelatihan Budidaya Ternak Ayam yang diinisiasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Hotel Kencana Sumedang Jawa Barat (Jabar), Selasa (25/10/2022).
Menurut Kepala Pusat Riset Peternakan BRIN, Tri Puji Priyatno, kegiatan tersebut merupakan tugas BRIN dalam rangka memberikan riset dan inovasi kepada masyarakat.
Tugas BRIN, kata Tri, menciptakan ekosistem riset yang baik di tengah masyarakat.
“Kami juga ada fasilitasi usaha mikro, hasil kolaborasi dengan Komisi VII DPR RI. Kami dari BRIN akan memberikan dukungan teknologinya, pendamping nya,” kata Tri.
Selain Budidaya Ternak Ayam, menurut Tri, pelatihan itu juga harus difokuskan ke pemasaran.
Di kesempatan itu, Peneliti Pusat Riset Peternakan BRIN, Isbandi, yang juga salahsatu pemateri pada Pelatihan Budidaya Ternak Ayam menyebutkan, untuk sektor peternakan dinilai memerlukan kemandirian bibit.
“Untuk peternakan kita memerlukan kemandirian bibit, kalau bisa kita sudah tidak bergantung pada produsen lain,” tuturnya.
Ia mencontohkan seperti ayam boiler yang dikuasai oleh perusahaan, mulai dari bibit, pakan dan obat.
“Contoh, ayam boiler, dari bibit, pakan, obat dikuasai mereka, kita hanya jadi buruh,” tuturnya.
Untuk itu, kata Ia, jika semuanya dikuasai perusahaan, sebagai masyarakat yang memelihara ayam suka dimainkan masalah harga.
“Jadi kita suka dimainkan soal harga, untuk itu kita harus mandiri bibit maupun pakan,” tukasnya. (*)