
Sumedang – Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Sumedang, Guruh Hudhyanto, menyampaikan harapan kepada pemerintah dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah untuk menghadapi tantangan ekonomi global.
“May Day is Collaboration Day, semangat harus tetap digelorakan,” kata Guruh dalam keterangannya kepada Tahu Ekspres lewat WhatsApp, Sabtu (26/4/2025).
Guruh menyoroti dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang menyebabkan penurunan nilai ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia, terutama ke pasar AS. Menurutnya, tarif resiprokal sebesar 32% yang berlaku pada era pemerintahan Donald Trump menjadi salah satu penyebab utama penurunan tersebut.
“Kami berharap pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, segera mencarikan solusi atas dampak perang dagang ini,” ujar Guruh.
Selain itu, SPSI Sumedang juga mendorong pemerintah untuk membantu perusahaan-perusahaan TPT dalam membuka akses pasar baru di kawasan Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika. Guruh meminta pemerintah memperluas pasar ekspor agar ketergantungan terhadap pasar Amerika Serikat dapat dikurangi.
“Penting juga untuk memperkuat pasar domestik. Saya berharap pemerintah menertibkan produk tekstil impor ilegal, khususnya barang bekas, yang saat ini membanjiri pasar lokal dan dinilai mengancam industri dalam negeri,” ucap Guruh.
Guruh juga mengingatkan pentingnya upaya pencegahan pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah situasi ekspor yang melemah. Ia mendorong pemerintah untuk memberikan stimulus kepada perusahaan agar dapat bertahan dan menjaga keberlangsungan usaha.
“Untuk para pekerja di Sumedang, tetap semangat, terus produktif, menjaga etos kerja, serta membangun hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan. Pengusaha maju, pekerja sejahtera, dan pemerintah berwibawa,” pungkasnya.