Ekonomi

Polres Sumedang Sidak SPBU di Tengah Isu Pertamax Oplosan

Sumedang – Satreskrim Polres Sumedang bersama tim Metrologi dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Sumedang melakukan sidak ke sejumlah SPBU di Sumedang. Sidak ini dilakukan sebagai langkah antisipasi di tengah maraknya isu dugaan pengoplosan BBM jenis Pertamax.

“Terkait pemeriksaan antisipasi adanya oplosan (bahan bakar kendaraan), kami didampingi juga oleh Pak Kabid. Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang memiliki kompetensi dalam bidang ini, ada dari bidang metrologi untuk melakukan pengecekan terkait takaran dan segala macam,” kata Kasat Reskrim Polres Sumedang, AKP Uyun Saeful Uyun, Jumat (1/3/2024) siang.

Baca Juga :  Satreskrim Polres Sumedang Kejar dan Tangkap Komplotan Pencuri Motor di Indramayu

Dari hasil pengecekan sementara, tidak ditemukan indikasi kecurangan dalam takaran BBM maupun perbedaan kadar bahan bakar.

“Hasil pemeriksaan sampai dengan saat ini, kami menemukan hasil daripada pemeriksaan metrologi bahwa suplai dari pom bensin yang ada di Kabupaten Sumedang itu menguntungkan masyarakat,” tambahnya.

Baca Juga :  Diduga Gegara Selingkuh, Suami Bacok Istri Hingga Jari Tangan Hampir Putus

Ia juga menegaskan bahwa distribusi BBM di Sumedang dalam kondisi aman, termasuk menjelang Ramadan.

“Dilihat daripada takaran-takaran hasil pemeriksaan dari pihak dinas terkait yang memiliki kompetensi dalam bidang pemeriksaan terkait Pertamina ini,” jelas AKP Uyun.

Baca Juga :  Wajah Babak Belur, Pria Disabilitas Jadi Korban Begal di Sumedang

Meski isu Pertamax oplosan masih ramai diperbincangkan, sejumlah pengendara di Sumedang tetap memilih BBM jenis Pertamax. Salah satu pengendara motor, Anang, mengaku lebih memilih Pertamax meskipun harganya lebih mahal.

“Tidak masalah, udah biasa pertamax soalnya, udah tau denger-denger lihat di berita yang kasus oplosan,” kata Anang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button