Komunitas

Mahasiswa Kehutanan Unwim Gelar Pendidikan Dasar MPKA Rimbawan Selama 14 Hari di Alam

Sumedang – Lewat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Kelestarian Alam (MPKA) Rimbawan, Mahasiswa Kehutanan Universitas Winaya Mukti (Unwim) menggelar pendidikan dasar bagi mahasiswa pecinta alam dalam waktu 14 hari di alam lepas, Sabtu (22/2/2025).

“Mahasiswa Pecinta Kelestarian Alam, Rimbawan, itu adalah organisasi kemahasiswaan atau unit kegiatan mahasiswa di Fakultas Kehutanan Universitas Winaya Mukti. UKM ini bergerak di bidang yang bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga mendukung profesi sebagai mahasiswa kehutanan atau rimbawan,” kata Raizal Fahmi, Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Winaya Mukti saat diwawancarai Yahu Ekspres pada Sabtu (22/2/2025).

Ia menjelaskan bahwa berdirinya UKM Rimbawan tidak hanya sekadar memenuhi hobi mahasiswa, tetapi juga menunjang profesi mahasiswa kehutanan.

Baca Juga :  Mahasiswa UNWIM Terjun ke Lokasi Banjir Bandang Cimanggung

“Jadi memang ada perbedaan dengan kelompok pecinta alam lain di kampus lain, yang mungkin identik hanya dengan hobi. Tapi kalau di sini, organisasi ini selain sebagai wadah hobi juga menunjang profesi mereka sebagai mahasiswa kehutanan,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Ketua MPKA Rimbawan, Bayu Nugraha, mengucapkan rasa syukur atas terselenggaranya pendidikan dasar MPKA Rimbawan tersebut.

“Teman-teman rimba, alhamdulillah kita sekarang ada di acara penutupan pendidikan dasar MPKA Rimbawan ke-37, yang mana rangkaian ini diawali dari tahap pendaftaran, seleksi, pra-pendidikan, sampai sekarang pendidikan dasar, dan alhamdulillah telah selesai,” kata Bayu.

Bayu juga menyebutkan bahwa peserta yang lolos seleksi pendidikan dasar berjumlah 26 orang dari 54 pendaftar.

Baca Juga :  MPKA Rimbawan Unwim dan YRI Gelar Pengajian dan Santunan Ramadan

“Yang mana dari awal pendaftaran ada 54 orang, dan sekarang di akhir pendidikan jumlah peserta yang bertahan adalah 26 orang dalam keadaan sehat,” ujarnya.

Bayu mengatakan, bentuk pendidikan dasar Rimbawan meliputi survival selama 14 hari di alam lepas, dengan hanya bermodalkan garam dan korek api.

“Sejalan dengan fakultas kami, yaitu Fakultas Kehutanan, kami diajarkan di lapangan tentang survival, yakni bertahan hidup di alam bebas. Dalam waktu 14 hari itu, kami hanya dibekali garam dan korek api saja. Untuk mencari makan, kami sudah memahami makanan apa saja yang bisa dikonsumsi di alam bebas, baru kemudian dilepas untuk survival,” tambah Bayu.

Dalam survival, lanjut Bayu, mahasiswa ditempa agar mampu bertahan hidup di alam bebas.

Baca Juga :  Mahasiswa UNWIM Terjun ke Lokasi Banjir Bandang Cimanggung

“Kita itu, yang pertama, ada kegiatan di Lembang, yaitu rafting dulu, lalu lanjut ke gunung dan hutan, setelah itu bertahan di gunung dan hutan selama kurang lebih 8 hari,” ucapnya.

Salah satu pendiri MPKA Rimbawan Unwim, Kusnadie Katam Reksalegora, menjelaskan alasan UKM Rimbawan didirikan.

“MPKA Rimbawan didirikan pada tahun 1979, diprakarsai oleh saya bersama 13 pendiri lainnya, dan dikukuhkan pada tanggal 24 Februari 1979,” katanya.

Dirinya mengungkapkan bahwa MPKA Rimbawan mempunyai dasar pemikiran untuk membangun jiwa korsa dalam menunjang profesi sebagai rimbawan.

“Dan kemudian, kenapa Rimbawan ini didirikan? Pertama, dasar pemikirannya adalah untuk peningkatan profesi dan penguatan jiwa korsa mahasiswa kehutanan itu sendiri,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button