PemerintahanSosial

Kang Wabup Fajar Aldila Soroti Bahaya Pinjol, Ajak Aisyiyah Sumedang Perkuat Peran Perempuan

Sumedang – Wakil Bupati Sumedang M Fajar Aldila menyoroti bahaya tingginya bunga pinjaman online (pinjol) yang dinilai memberatkan warga, khususnya kaum ibu-ibu. Menurutnya, dampak jeratan pinjol tidak hanya soal utang, tapi juga berpotensi memicu masalah sosial yang serius.

“Bunga Pinjol ini tidak masuk akal, akibatnya banyak yang terjerat utang, bahkan memicu kekerasan dalam rumah tangga dan perceraian,” kata Fajar saat menerima audiensi Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah Kabupaten Sumedang di Ruang Kerjanya, Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Rabu (13/8/2025).

Baca Juga :  Grand Final Moka Sumedang 2025 Digelar Meriah, Wabup: Investasi SDM Berkarakter dan Cinta Budaya

Selain menyoroti pinjol, Wabup Fajar yang akrab di sapa Kang Wabup juga menekankan pentingnya pembentukan karakter dan mentalitas generasi muda perempuan. Ia menyebut, Pemkab Sumedang siap membuka ruang kolaborasi dengan Aisyiyah untuk mengoptimalkan peran perempuan di berbagai sektor.

“Peran Aisyiyah sangat dibutuhkan, apalagi dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045. Pemerintah siap berkolaborasi agar perempuan Sumedang semakin mandiri, berdaya, dan berkontribusi bagi kemajuan daerah,” tambahnya.

Baca Juga :  Pelajar di Sumedang Diamankan Saat Diduga Hendak Ikut Demo, 9 Kedapatan Konsumsi Miras

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Sumedang, Susan Sundari, menyambut baik komitmen pemerintah daerah tersebut. Ia mengatakan, pihaknya berupaya memperkuat ketahanan ekonomi keluarga agar masyarakat tidak memilih jalan instan seperti pinjol ketika membutuhkan dana.

“Ini dimaksudkan untuk ketahanan ekonomi keluarga supaya tidak berpola instan seperti kebanyakan saat butuh dana langsung memutuskan pinjol,” ujar Susan saat di konfirmasi Tahu Ekspres, Kamis (14/8/2025).

Baca Juga :  Bahas Stunting dan Miskin Ekstrem di Sumedang, Wabup Fajar Gandeng Organisasi Internasional Bangladesh

Advokasi ekonomi dan pengembangan UMKM, lanjut Susan, melalui Badan Usaha Ekonomi Aisyiyah (BUEKA) diharapkan bisa membawa perubahan nyata. Langkah ini juga didukung dengan program kebun gizi Aisyiyah yang semakin digencarkan.

“Setidaknya dengan advokasi bidang ekonomi dan pengembangan UMKM BUEKA membawa perubahan segar untuk para perempuan dalam membangun ketangguhan dan kemandirian ekonomi keluarga, juga dengan dimassifkannya kebun gizi Aisyiyah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button