KejahatanKriminal

Penyebab Tawuran Pelajar dengan Menggunakan Senjata Tajam Diungkap Polres Sumedang

Sekolah yang terlibat antara SMK Pemuda 1, 2 dan SMK YPSA. Polres Sumedang mengamankan 8 orang siswa yang terlibat tawuran.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Sumedang, AKP Maulana Yusuf Bakhtiar, mengungkapkan penyebab tawuran antar pelajar yang menggunakan senjata tajam di Jalan Cipadung, Tegakalong, Sumedang Utara, pada Senin (13/5/2024) sekira Jam 13.00 WIB.

Menurutnya, ada peran alumni dari peristiwa yang sempat bikin heboh jagat maya Sumedang ini karena video saat tawuran viral dimedia sosial.

“Pelajar yang melakukan tawuran antara 3 sekolah. Yaitu SMK Pemuda 1, 2 dan SMK YPSA. Kita amankan 8 orang beserta senjata tajam yang ada di rumahnya,” kata Kasat Reskrim kepada sejumlah wartawan saat press release di Mako Polres Sumedang.

Baca Juga :  Kang RK Ditangkap Polsek Situraja Karena Curi 12 Handphone

Adapun barang bukti yang berhasil disita petugas adalah 2 buah senjata tajam sejenis celurit panjang dan grosir (seperti gergaji kayu besar).

Dilihat dari barang bukti yang disita petugas, bentuknya memang sedikit unik. Untuk celurit sendiri, bentuknya tidak seperti Cerulit pada umumnya, tapi ini lebih panjang. Begitupun dengan golog atau pedang jenis grosir, tampak seperti gergaji kayu dengan gigi-gigi yang cukup besar.

Baca Juga :  Bocah Asal Sumedang Tersesat di Garut, Begini Aksi Cepat Aparat Keamanan

“Kemudian kita amankan ke Polres dan kita data semuanya, kemudian kita panggil para guru dan orang tuanya,” terang AKP Maulana Yusuf.

Ia menjelaskan, kalau penyebab tawuran pelajar ketiga sekolah tersebut ada peran alumni didalamnya.

Baca Juga :  Tragis! Kecelakaan di Pamulihan Renggut Nyawa Balita, 3 Pengemudi Terluka

“Kalau penyebab tawuran itu antara alumni dan alumni itu mengompor-ngompori antar sekolah untuk berbuat tawaran,” katanya.

Untuk tindakan yang dilakukan kepolisian, lanjutnya, sementara melakukan pembinaan terhadap para pelaku tawuran dengan cara memanggil para guru dan orang tuanya.

“Sementara kita akan melakukan pembinaan. Nanti kedepan apabila terulang kembali, akan kita lakukan tindakan lebih lanjut,” pungkas Kasat Reskrim, AKP Maulana Yusuf.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button