
TAHUEKSPRES, SUMEDANG – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin menyebutkan setidaknya ada empat langkah yang harus dilakukan untuk menangani stunting
“Ada empat tahapan yang bisa dilakukan dalam penurunan angka stunting. Pertama pastikan anak ditimbang dengan baik dan benar. Kedua ukuran berat badan dan tinggi sesuai dengan usianya,” tutur Menkes Budi Gunadi didepan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir saat berkunjung ke Command Centre Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS) Jawa Barat (Jabar), Jum’at (10/2/2023).
Langkah ketiga, lanjutnya, apabila berat badan tidak naik, jangan tunggu sampai stunting, maka langsung dirujuk ke Puskesmas agar segera ditangani.
“Keempat pastikan memiliki alat yang standar kesehatan yang baik,” ucapnya.
Dijelaskan Menkes, stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang dan kurang stimulasi.
“Stunting dipengaruhi oleh status kesehatan remaja, ibu hamil, pola makan balita, ekonomi, budaya, maupun faktor lingkungan seperti sanitasi dan akses terhadap layanan kesehatan,” jelasnya.
Selain itu dijelaskan Budi, faktor risiko stunting adalah kondisi ibu hamil dan kurang gizi selama kehamilan.
“Untuk itu, kita harus memperhatikan ibu hamil dengan memberikan tablet tambah darah, dan disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter. Bahkan, perlu juga memenuhi asupan nutrisi yang baik selama kehamilan,” jelasnya.
Menkes Budi menambahkan, untuk bayi berusia 6 sampai 24 bulan harus mengkonsumsi protein hewani agar terhindar dari stunting.
“Saat usia 6 hingga 24 bulan mengkonsumsi ASI sudah berkurang. Untuk itu harus ditambah dengan protein hewani seperti telur hingga susu. Maka dari itu, saya harap di Kabupaten Sumedang anak-anak harus memakan minimal satu telur setiap harinya,” tuturnya. (*)