Erwan Setiawan: Kabupaten Sumedang Siap Wujudkan Jabar Zero Stunting
TAHUEKSPRES, BANDUNG – Wakil Bupati (Wabup) Sumedang H. Erwan Setiawan menghadiri Pembukaan Jawa Barat Stunting Summit (JSS) 2022 di Gedung Sate Bandung Jabar, Selasa (13/12/ 2022).
Acara yang diinisiasi Tim Percepatan Penangulangan Stunting (TPPS) Jabar tersebut secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jabar, Uu Ruzhanul Ulum didampingi Ketua Komisi V DPRD Jabar, Abdul Haris Babihoe.
Di kesempatan itu, Wabup Sumedang, Erwan Setiawan mengharapkan agar pelaksanaan JSS bisa meningkatkan komitmen para kepala daerah dalam menurunkan angka stunting di Jabar secara signifikan.
Ia pun mengapresiasi atas kerja keras, kerja sama, dukungan dan kolaborasi semua pihak yang telah berupaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Sumedang.
“Terima kasih atas dorongan dari semua pihak. Kita harus terus berkolaborasi untuk menurunkan stunting dan mewujudkan Jabar Zero Stunting pada tahun 2023,” katanya.
Kepala Bappeda Provinsi Jabar, Sumasna selaku panitia pelaksana menyampaikan, JSS yang berlangsung selama dua hari 13 – 14 Desember 2022, merupakan langkah Pemrov Jabar dalam upaya menuju Jabar Zero Stunting 2023.
“Saat ini Jabar merupakan salah satu dari dua belas provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di Indonesia,” ujarnya.
Dikatakannya, pada tahun 2021 berdasarkan data studi Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan ada empat kabupaten/kota di Jawa Barat yang bertatus Merah dengan prevalensi sangat tinggi di atas 30 persen dengan jumlah Balita stunting mencapai 968.148 balita.
“Melalui JSS ini, kami berharap akan meningkatkan komitmen kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat untuk mencapai Jabar Zero Stunting guna mewujudkan generasi penerus Jabar yang berkualitas, berkompeten dan berdaya saing,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, meski di tahun 2022 angka stunting di Jabar telah mengalami penurunan, namun angka prevalensi masih terbilang cukup tinggi mengingat penduduk Jabar merupakan yang terbesar se-Indonesia.
“Alhamdulillah trennya positif. Tetapi penduduk Jabar sangat banyak sekitar 53 juta jiwa. Konsekuensinya termasuk stunting juga banyak. Kita sedang ikhtiar secara maksimal dengan para kepala daerah dan DPRD untuk menurunkan stunting di Jabar,” kata Uu.
Uu menambahkan, agar kasus stunting di Jabar dapat teratasi secara maksimal, maka dibutuhkan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Pemprov Jabar.
Olehsebab itu, ia mengimbau kepada para bupati dan walikota di Jabar untuk segera menganggarkan terkait dengan penyelesaian kasus stunting sebagaimana dilakukan Pemprov Jabar yang telah merencanakan penganggaran di tahun 2023 untuk pencegahan kasus tersebut.
“Kalau tidak ada anggaran, tidak akan maksimal. Makanya saya minta untuk menganggarkan di kabupaten kota supaya ada kolaborasi dan gerakannya harus bersamaan,” ungkapnya. (*)